Liputan6.com, Jakarta Juventus dalam krisis dan limbung? Setidaknya tanyakan hal tersebut kepada sang pelatih Massimiliano Allegri. Dia tak habis pikir dengan performa pasukannya di dua laga terakhir.
Pertama saat tersingkir dari Coppa Italia. Tak tanggung-tanggung, Atalanta mencukur Juventus 3-0 saat itu sehingga peluang treble pun menghilang.
Baca Juga
Advertisement
Kedua saat Juventus diimbangi Parma 3-3. Juventus terlihat nyaman saat unggul 3-1 atas Parma hingga Gervinho, eks Arsenal beri mimpi buruk.
Memang, Juventus belum terkalahkan hingga Liga Italia pekan ke-22. Juventus juga menjadi satu-satunya di liga top Eropa yang belum terkalahkan sejauh ini.
Namun ini tetap tak membuat Allegri puas.Dia mengaku tak percaya keunggulan 3-1 Juventus atas Parma terbuang percuma di menit-menit akhir babak kedua.
Dia mengkritik permainan cantik Juventus yang disebutnya pantas dibuang ke arah penonton. Bagaimana tidak, Juventus tampak nyaman meraih keunggulan 3-1 hingga menit ke-66.
Namun Mario Mandzukic membuat kesalahan konyol di menit akhir saat mengocek bola di dekat bendera tendangan sudut. Ternyata bola berhasil direbut Gervinho yang mencetak gol penyeimbang.
Pada menit ke-74, Gervinho terlebih dahulu membuat gol untuk Parma sehingga skor menjadi 2-3 lawan Juventus. Dia melengkapi penderitaan Juventus lewat gol di menit akhir.
Belum Belajar
Allegri berpendapat Juventus terlalu lembek saat melakukan pertahanan. Ini membuat lawan menjadi leluasa merebut bola.
"Sepak bola cantik tak ada gunanya, pada akhirnya tendang saja ke arah penonton," kata Allegri seperti dikutip Football Italia.
"Kami terlalu lembek saat bertahan dan melakukan beberapa kesalahan. Ada gerakan tak perlu gara-gara kurang konsentrasi. Kami harus lebih fokus, kami tak boleh terus anggap enteng."
Dia juga merasa pasukannya belum belajar dari kekalahan 0-3 dari Atalanta di Coppa Italia. Padahal, ini belum lama terjadi.
"Kami beruntung bisa menang lawan Lazio tapi kali ini kami dihukum Parma. Kami harus kerja keras lagi untuk konsentrasi," ujar Allegri.
Apakah rotasi pemain menjadi penyebab pertahan Juventus limbung? Allegri memang merotasi pemainnya dengan memainkan pemain anyar Martin Caceres serta Daniel Rugani sebagai starter.
Allegri punya alasan untuk rotasi pemainnya. Dengan keunggulan yang cukup jauh dengan peringkat dua Napoli di klasemen Liga Italia, Juventus bisa mencoba beberapa pemain. Namun Allegri tak menyangka pemainnya akan anggap enteng lawan.
Advertisement
Kendor
Juventus yang sudah unggul 3-1 tiba-tiba diimbangi menjadi 3-3 tentu membuat sang bintang Cristiano Ronaldo kecewa. Dia mencetak dua gol dan satu assist di pertandingan ini.
Artinya, dia terlibat dalam tiga gol yang dicetak Juventus. Namun hasil akhir tidak membuatnya puas. Ronaldo kecewa karena pertahanan Juventus kendor di menit akhir.
"Kami kendor beberapa menit di penghujung laga. Menariknya, Parma berhasil memanfaatkan kesalahan kami," kata Ronaldo, dikutip dari situs resmi klub.
Tambahan dua gol itu membuat Ronaldo menjadi top scorer Serie A dengan raihan 17 gol. Namun, dia tetap kecewa karena gagal meraih kemenangan atas Parma.
"Saya senang dengan gol yang dicetak, tapi tidak dengan hasilnya. Namun, ini sepak bola," ujar bintang Juventus ini.
Meski gagal meraih kemenangan, Ronaldo masih terlihat santai. Terlebih, Si Nyonya Tua masih di puncak klasemen Serie A dengan raihan 60 poin. Juventus juga masih menjadi satu-satunya tim yang belum menelan kekalahan di liga domestik.
"Saya tidak berpikir hasil akhir (melawan Parma). Sebab, beban kerja kami yang berat. Namun, sejauh ini, kami santai dan tidak khawatir," ucap Ronaldo.
"Kami optimistis dengan kemampuan tim, kualitas teknisnya, serta pelatih dan staf," kata eks bintang Real Madrid dan Manchester United itu.