Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden petahana Joko Widodo atau Jokowi menegaskan tidak akan tinggal diam jika terus diserang dengan kebohongan. Ia tak mempermasalahkan apabila dianggap menyerang lawan selama masa kampanye.
"Saya suruh diem terus? Suruh sabar terus? Ya ndak dong, sekali-kali dong," ujar Jokowi usai menghadiri Rapat Konsolidasi Nasional Jenggala Center di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Minggu (3/2/2019).
Advertisement
Sementara guna memenangkan Jokowi-Ma’ruf di kontestasi Pilpres 2019, Jusuf Kalla sebagai pembina Jenggala mengatakan rapat konsolidasi kali ini untuk mematangkan strategi kampanye.
Ia menuturkan, sikap Jenggala kali ini sama saat Pipres 2014 silam saat Jokowi-JK, bertanding dengan Prabowo-Hatta Rajasa.
"Ini kan sejak 2014. Kembali seperti 2014," kata JK.
Serangan Jokowi
Jokowi mulai gerah dengan berita hoaks yang muncul selama massa kampanye. Ia pun menyebut banyaknya hoaks yang bertebaran di medsos karena adanya tim sukses (timses) yang melakukan propaganda ala politik Rusia. Propaganda itu disebut untuk menyebarkan fitnah dan hoaks kepada masyarakat.
"Problemnya adalah timses yang menyiapkan propaganda Rusia, yang setiap saat mengeluarkan semburan fitnah dan hoaks. Ini yang harus segera diluruskan," ucap Jokowi saat menghadiri deklarasi Forum Alumni Jatim di Tugu Pahlawan Surabaya Jawa Timur, Sabtu 2 Februari 2019.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini ingin kontestasi Pilpres 2019 diisi dengan cara berpolitik yang mendidik dan memberikan edukasi positif kepada masyarakat. Namun, kenyataannya dalam pesta demokrasi ini masih banyak bertebaran hoaks dan fitnah di media sosial.
"Cara berpolitik yang penuh etika, tata krama, penuh keadaban, sopan, dan santun," ujar Jokowi.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement