Liputan6.com, Jakarta - Anda mungkin pernah mendengar biaya ganti oli Bugatti yang sangat mahal. Tidak tanggung-tanggung, untuk mengganti oli hypercar tersebut biayanya mencapai Rp 290 jutaan. Lantas bagaimana dengan biaya yang lain, misalkan ganti pelek?
Baru-baru ini, mengutip dari Autoweek.com, ada pengguna situs jual beli Ebay.com yang menjual pelek asli dari Bugatti Veyron. Dengan kondisi mulus dan ban 85%, komponen tersebut dibanderol USD1 juta, sekitar Rp1,4 miliaran.
Advertisement
Untuk penggantian keempat bannya, setiap 4.000 km sekali, pemilik Bugatti Veyron harus mengeluarkan biaya sebesar US$30.000 atau sekitar Rp450 jutaan.
Bahkan, biaya servis rutin setiap setahun sekali bisa setara varian termurah Honda CR-V, USD30.000, sekitar Rp418 jutaan.
Wajar saja, harga terendah Bugatti Veyron saat ini bisa mencapai USD1,5 jutaan atau setara Rp21 miliaran. Tentunya desain, performa, dan kebanggaan yang ditawarkan berbeda dengan mobil lainnya.
Sumber: Otosia.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Detail Pelek yang Perlu Kita Ketahui
Bila kita kita perhatikan pada pelek mobil atau motor yang sudah ganti ban, biasanya kita akan menemukan benda kecil yang melekat di pelek. Benda apa itu sebenarnya?
Ukurannya kecil, kira-kira setengah kelingking. Biasanya logam itu berbentuk persegi panjang.Bagi yang belum tahu, logam tersebut adalah timah yang kerap digunakan saat balancing roda.
BACA JUGA
"Logam itu timah, kalau bengkel lain mungkin ada yang pakai bahan logam lain," ujar Adi, mekanik di bilangan Pos Pengumben, Jakarta Selatan.
Buat apa timah itu menempel dan apa hubungannya dengan balancing roda?Balancing roda sendiri diperlukan waktu mobil terasa bergetar, terutama pada kecepatan tinggi.
Yang terjadi biasanya, bobot pelek pada roda sudah tidak seimbang. Lalu proses balancing diperlukan dengan mencopot roda-roda di mobil dan memasukkannya ke mesin berputar yang dipasangi sensor.
Sensor akan membaca jika ban secara bobot tidak di titik nol saat dipasang secara vertikal di mesin. Untuk itulah, logam tadi dipasang untuk menyeimbangkan bobot.
"Lebih mantap buat keseimbangan. Jadi disetel di mesin ketahuan. Jadinya hasilnya seimbang," tambahnya.
Mengapa hal ini diperlukan? Roda yang bergetar bukan hanya menyisakan rasa tidak nyaman saat berkendara.
Tanpa disadari, roda bergetar juga berpengaruh pada sistem suspensi mobil. Efeknya, balljoint, shockabsorber, tie rod, dan bushing-bushing bisa lebih cepat aus. Yang ada, efeknya ke faktor keselamatan dan uang.
Penulis: Dimas Wahyu
Sumber: Otosia.com
Advertisement