Liputan6.com, Kediri Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Jawa Timur menduduki peringkat satu kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Wilayah yang paling tinggi kasusnya adalah Kabupaten Kediri.
Dari Januari hingga awal Febuari 2019 saat ini, ada sekitar 416 jumlah penderita DBD di Kabupaten Kediri dari total 3.686 kasus di Jawa Timur. Dari 416 jumlah penderita, 12 diantaranya dinyatakan meninggal dunia yang didominasi usia 15 tahun ke bawah.
Advertisement
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Santoso, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri sudah berupaya untuk menekan jumlah penderita penyakit demam berdarah melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk.
Dalam kesempatan itu, Kohar sempat bertatap muka dan berdialog dengan 16 kepala desa yang sengaja didatangkan untuk diberikan pemahaman mengenai penanganan DBD.
Dari hasil diskusi yang dilakukan ia berharap pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dapat ditingkatkan lagi secara mutu, melibatkan orang banyak,serentak dilaksanakan dan terjadwal dengan baik.
Dirinya juga menginginkan pihak dinas terkait harus memberikan pemahaman atau meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terkait penyakit demam berdarah.
"Maka kegiatan PSN Kita harus, masyarakat harus rutin ngosek jedingnya (kamar mandi) seminggu sekali. Kemudian yang melakukan monitoring evaluasi dari aparatur dari kesehatan, kelurahan, kecamatan itu setiap tiga bulan sekali melakukan pemantauan di rumah penduduk," tutur Kohar, Minggu (3/2/2019) dalam kunjungannya ke ruangan ruang rawat inap Puskesmas Ngadiluwih, Kediri.