Awali Pekan, IHSG Dibuka Naik ke 6.554,25

Sebagian besar sektor saham menguat, hanya ada satu sektor yang tertekan yaitu keuangan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Feb 2019, 09:15 WIB
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menghijau pada perdagangan di awal pekan ini. Sedangkan nilai tukar rupiah di angka 13.940 per dolar AS.

Pada pra perdagangan saham, Senin (4/2/2019), IHSG naik 2,12 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.540,77. IHSG kembali menguat pada pukul 09.00 wib sebesar 15,07 poin atau 0,24 persen menjadi 6.554,25.

Adapun indeks saham LQ45 mendaki 0,06 persen ke posisi 1.042,33. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 152 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Kemudian 40 saham melemah dan 101 saham diam di tempat. Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.555,98 dan terendah 6.540,77.

Total frekuensi perdagangan saham mencapai 20.941 kali dengan volume perdagangan 642 juta saham dengan nilai transaksi harian saham Rp 326 miliar.

Investor asing jual saham Rp 10 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.940.

Sebagian besar sektor saham menguat. Hanya ada satu sektor yang tertekan yaitu keuangan yang turun 0,13 persen. Penguatan dipimpin saham industri dasar sebesar 0,49 persen, diikuti sektor pertambangan naik 0,47 persen dan perkebunan terdongkrak 0,36 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham PTSN mendaki 11,31 persen ke posisi Rp 1.865 per saham, saham KONI menguat 8,38 persen ke posisi 362 per saham, dan saham SKYB mendaki 6,47 persen ke posisi 181 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SKBM merosot 8,09 persen ke level Rp 432, saham ATIC tergelincir 3,61 persen ke posisi 800 per saham, dan saham LPPF terpangkas 2,92 persen ke posisi 6.650 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Prediksi Analis

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis memperkirakan IHSG bakal tertekan pada perdagangan saham di awal pekan ini. Performa indeks diprediksi analis akan terkoreksi untuk hari ini.

Secara teknikal, indeks diasosiakan melemah melihat pola bearish spinning candle yang mengindikasikan IHSG akan bergerak negatif pada perdagangan saham Senin. Indeks pun berpeluang menuju ke area support. 

 

Dari sisi eksternal, aksi ambil untung yang terjadi di pasar global terutama di bursa saham Amerika Serikat (AS) diperkirakan berdampak besar di pasar Asia. Hal ini akan menjadi sentimen mixed yang cenderung negatif bagi indeks.

"Oleh sebab itu IHSG kemungkinan melemah dengan diperdagangkan pada level 6.480-6.610," jelas Fund Manager PT Valbury Capital Management Suryo Narpati di Jakarta, Senin (4/2/2019).

Adapun pada pekan ini, investor asing akan wait and see (mengamati) perkembangan kemajuan negosiasi terkait perang dagang antara AS-China.

"Investor akan fokus pada babak baru pembicaraan kesepakatan perdagangan AS-China. China berencana untuk membeli lebih banyak barang pertanian dan energy Amerika," ungkap Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi.

Lanjar memprediksi IHSG akan berlabuh di teritori negatif di kisaran 6.460-6.555 pada hari ini.

Untuk saham yang dianjurkan hari ini, Suryo menyarankan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT Indika Energy Tbk (INDY).

Kemudian Lanjar merekomendasikan saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), serta PT United Tractors Tbk (UNTR).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya