Di Jawa Timur, Jentik Nyamuk DBD Hinggap di Pagar Rumah

Berdasarkan laporan terbaru yang diterima Kemenkes dari Kepala Dinas Provinsi dan Bupati Kediri yang melihat langsung situasi dan kondisi di lapangan, ditemukan bahwa jentik nyamuk DBD ada di pagar-pagar rumah warga.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 04 Feb 2019, 17:31 WIB
Ilustrasi Foto Nyamuk (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Jawa Timur masih menduduki jumlah terbanyak, baik kasus maupun individu yang meninggal dunia karena demam berdarah dengue (DBD). Salah satunya di Kediri, Jawa Timur.

Demikian kata Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Anung Sugihantono di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta pada Senin, 4 Februari 2019.

Anung, mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sampai pada Minggu, 3 Februari 2019 sore, 34 provinsi melaporkan adanya kasus DBD.

"Dari 415 Kabupaten/Kota, sebanyak 395 Kabupaten/Kota melaporkan kejadian demam berdarah pada periode Januari sampai Minggu sore kita closed," kata Anung.

"Jumlah penderita masih di kisaran 8.900-an sekian karena angka ini dinamis," kata Anung melanjutkan.

Sementara itu, tercatat sebanyak 169 orang di semua Kabupaten/Kota menjadi korban meninggal. Sementara di Jawa Timur, jumlah pasien DBD yang meninggal diperkirakan lebih dari 47 orang.

Berdasarkan laporan terbaru yang diterima Kemenkes dari Kepala Dinas Provinsi dan Bupati Kediri yang melihat langsung situasi dan kondisi di lapangan, ditemukan bahwa jentik nyamuk DBD ada di pagar-pagar rumah warga.

"Karena di sebagian rumah desa, pagar-pagar itu menggunakan bambu. Ternyata jentik-jentiknya ada di sana," kata Anung.

Anung kembali mengingatkan masyarakat  untuk menggerakkan 3M plus agar terhindar dari DBD.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya