Makna Warna Merah dalam Perayaan Imlek

Dari pakaian hingga dekorasi saat Imlek dipenuhi dengan warna merah. Selain identik sebagai warna keberuntungan, apa makna lain dari warna merah?

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Feb 2019, 11:00 WIB
Tarian barongsai hibur warga keturunan Tionghoa pada malam Tahun Baru Imlek di Vihara Amurva Bhumi, Jakarta, Senin (04/2). Tarian barongsai yang sebelumnya telah diberkati bertujuan untuk mengusir setan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Saat perayaan Imlek warna merah ada dimana-mana. Mulai dari dekorasi hingga pakaian yang dikenakan. Lalu, apa makna warna merah dalam perayaan Imlek?

Bagi masyarakat Tionghoa, merah menjadi warna keberuntungan. Kesukaan masyarakat menggunakan warna merah bisa dilacak sampai keturunan Kaisar Yan yang memuja api.

Dalam buku Chinese Auspicious Culture terbitan Elex Media Komputindo dijelaskan bahwa api adalah pembawa cahaya, nasib baik dan sumber hidup bagi manusia. Karena warna api itu merah, orang suci yang menciptakan batu api dan menghasilkan api dinamakan Kaisar Panas. Karena warna merah juga dikenal dengan chi, orang suci ini juga dikenal sebagai Kaisar Merah.

Selain itu, bangsa China Kuno menganggap api sebagai inkarnasi Dewa Api dan Dewa Matahari. Maka mereka memuja warna merah.

 

Seorang dalang memainkan wayang potehi di salah satu mall di Jakarta, Jumat (1/2). Pementasan wayang potehi sebagai upaya untuk memperkenalkan kebudayaan Tionghoa kepada pengunjung mal. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ada juga kepercayaan lain bahwa asal warna merah sebagai warna keberuntungan karena legenda Nian, hewan buas dalam mitologi China yang muncul di akhir tahun dan mengganggu keselamatan. Dan hal itu diketahui Langit, dewa yang dikirim ke dunia fana untuk selamatkan rakyat.

Langit memerintahkan masyarakat memakai pakaian merah dan menyalakan petasan merah, karena Nian takut dengan warna merah. Hal ini berhasil dan menjadi tradisi sampai saat ini. Masyarakat China menghias rumahnya dengan warna merah untuk menghindari roh jahat dan bernasib baik.

Hiasan berwarna merah tak hanya muncul saat perayaan Imlek saja, tetapi juga dalam acara ulang tahun maupun pernikahan. Hiasan-hiasan itu seperti lampion merah, angpao merah, dan pakaian serta pernak-pernik merah.

Tak hanya merah, kuning juga identik saat perayaan Imlek. Kuning dianggap sebagai warna tanah.

(Penulis:  Fellyanda Suci Agiesta/Merdeka.com)

 

 

Saksikan juga video menarik berikut

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya