Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka bila sayuran pahit seperti pare bisa membantu penderita diabetes. Sayuran ini bahkan dianggap lebih aman meskipun diabetesi sedang dalam mengonsumsi obat.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology, para ahli mencatat, pare memiliki efek hipoglikemik yang disamakan dengan dosis 1.000 miligram obat Glucophage (metformin) per hari.
Advertisement
Ahli diet terdaftar Mascha Davis, R.D., MPH, mengatakan sayuran ini terkenal akan fitonutrien dan sumber vitamin C, A, dan E. Sayuran ini juga kaya akan vitamin B, termasuk folat dan B2. Selain itu, pare juga memiliki kalium, zat besi, magnesium, dan seng.
"Jika itu tidak cukup, sayuran ini juga mengandung antioksidan tingkat tinggi yang disebut fenol, flavonoid, isoflavon, terpena, antrakuinon, dan glukosinolat. Ini juga merupakan senyawa yang berkontribusi pada rasa pahit buah," katanya.
Bagaimana pare membantu mengatasi diabetes & keseimbangan gula darah?
Seperti dilansir mindbodygreen, dalam pengobatan Tiongkok tradisional, pare sering digunakan untuk diabetes. Komponen utama pare yang dikaitkan dengan efek anti-diabetes disebut chantarin, polypeptide-p, dan vicine ketika dicerna, bahan kimia ini bertindak agak mirip dengan insulin: Mereka membantu tubuh menyerap gula darah ke dalam sel dan menyimpannya dalam otot dan lemak.
Meskipun peneliti kedokteran masih meneliti hal ini, namun pare diyakini memiliki sifat anti-inflamasi, anti-mutagen, atau penurun kolesterol. Buah, daun, batang, dan akar semuanya digunakan untuk membantu mengobati gangguan pencernaan, batu ginjal, penyakit hati, kanker, infeksi, psoriasis, masalah menstruasi, serta infeksi dan luka kulit.
Pare diyakini memiliki sifat antivirus, merangsang sistem pertahanan tubuh sendiri, dan mendukung melawan infeksi. Ini juga merupakan obat tradisional populer untuk malaria karena sifat antelmintik.