Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan berupaya memberikan pelayanan transportasi yang baik, aman dan nyaman untuk masyarakat. Pelayanan transportasi itu mulai dari udara, darat dan laut.
Selama empat tahun ini, Kementerian Perhubungan telah membangun dan membenahi infrastruktur transportasi, seperti pelabuhan, bandara dan lainnya. Adapun infrastruktur bandara ini memudahkan masyarakat untuk bepergian, meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi daerah.
Advertisement
Tak hanya bandara, lewat program tol laut, Kementerian Perhubungan berupaya membantu masyarakat sehingga harga bahan pokok di Indonesia Timur lebih terjangkau.
Selain itu, Kementerian Perhubungan telah membenahi Pelabuhan Tanjung Priok sehingga dapat membantu ekonomi Indonesia lewat kegiatan ekspor impor.
Akan tetapi, masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus dilakukan dan diselesaikan oleh Kementerian Perhubungan.
Apalagi, perkembangan teknologi terutama di sektor transportasi juga membuat Kementerian Perhubungan berupaya melindungi masyarakat, para pekerja di sektor transportasi online dan pemangku kepentingan lainnya.
Tak hanya itu saja, industri maskapai juga hadapi tantangan operasional karena kenaikan biaya seperti avtur dan lainnya. Untuk hadapi tantangan itu, maskapai terutama maskapai berbiaya murah memilih untuk menerapkan tarif bagasi atau bagasi berbayar.
Selain itu, proyek raksasa kereta cepat Jakarta-Surabaya juga masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Kementerian Perhubungan melihat proyek tersebut masih layak untuk dijakanlan meskipun sudah ada Tol Trans Jawa.
Lalu bagaimana kondisi maskapai di Indonesia? Bagaimana perkembangan aturan ojek online? Sejauh mana kelanjutan proyek kereta cepat Jakarta Surabaya? Apa saja pekerjaan rumah yang sedang diselesaikan Kementerian Perhubungan?
Berikut wawancara Liputan6.com dengan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi:
Memasuki akhir masa jabatan hal apa saja yang sudah dicapai?
Kita memang dapat amanah pak presiden membangun konektivitas bagi masyarakat.
Oleh karenanya kita memang membuat bandara diselesaikan dan memberikan manfaat kepada masyarakat seperti Soekarno- Hatta, Semarang dan bandara terpencil seperti Berau, Miangas, dan sebagainya.
Karena kita tahu bahwa konektivitas itu sangat penting bagi negara kita yang menghubungkan pulau ke pulau. Alhamdulillah ekonomi kita juga membaik, seperti ekonomi masyarakat Papua, Maluku untuk bepergian lebih baik.
Jadi ada pertumbuhan signifikan yaitu sembilan persen dari kenaikan jumlah penumpang yang melalui udara.
Kalau bicara laut, memang ada dua hal yang kita lakukan. Satu kaitan dengan logistik. Bagaimana kita lajukan intensifikasi atau perbaikan bagi pelabuhan utama kita seperti Tanjung Priok, Makasar, Belawan, secara evaluasi ranking logistik kita lebih baik dibanding tahun lalu.
Tapi secara real ada kegiatan menggembirakan seperti di Tanjung Priok. Sekarang ini ada kapal dengan kapasitas 10 ribu Teus, yang tujuannya langsung ke AS. Selama ini yang namanya logistik kita hub ada di Singapura dan Malaysia.
Oleh karena-nya, saya menggalang suatu kekuatan agar Tanjung Priok itu tumbuh dan bisa menjadi hub bagi semuanya. Untuk itu orangnya mesti kita perbaiki, komitmen para stakeholder juga dan itu berjalan baik.
Tapi ada yang sifatnya untuk masyarakat banyak seperti program tol laut itu berhasil menurunkan disparitas harga di Indonesia Timur.
Pelabuhan di Indonesia Timur membutuhkan ini sebagai kegiatan interaksi ekonomi. Setelah itu kita juga ada angkutan perintis untuk masyarakat. Intinya di laut kita upayakan daya saing membaik tapi kita juga care ke masyarakat kalangan bawah.
Kita sekolahkan lebih dari 150 ribu orang untuk keselamatan, kita bagi kapal-kapal pinisi di kabupaten. Supaya mereka ingat bahwa yang namanya kapal pinisi itu kearifan lokal.
Kereta api, makin baik. Kalau kita tanya orang naik kereta api rata-rata puas. Itu yang pendek dan banyak. Memang di Jakarta kapasitas belum maksimal, makanya kita akan improve.
Di darat, ini PR-nya banyak kita memang sudah bangun banyak terminal, revitalisasi bus dan sebagainya. Tapi memang industri bus di Indonesia harus ditingkatkan. Supaya itu menjadi bagian pilihan utama baik di dalam kota atau di luar kota.
Tahun 2019, ada berapa bandara kembali dibangun?
Kita akan bangun bandara Bali Utara, Kediri, Sukabumi, satu di Jawa Tengah, dan satu di Jawa Timur. Di Kalimantan Tengah, kita akan bangun Singkawang. Banyak, kira-kira 10 akan kita bangun tahun ini.
Jadi PR itu akan lanjut ketika bapak tak lagi jadi menteri?
Pasti karena kebutuhan konektivitas udara sangat diperlukan. Karena dua hal. Pertama, menghubungkan pulau yang ada di seluruh Indonesia. Kedua, 90 persen turis mengunakan pesawat udara. Jadi kita akan teruskan membangun.
Soal tol laut, apa evaluasi Kementerian Perhubungan di akhir masa pemerintahan ini?
Tol laut itu manfaat bagi masyarakat maka kita akan tambah dana tol laut kurang lebih 30 persen. Kedua, kita akan buat sistematika yang lebih efisien dengan mengunakan kapal-kapal utama dan kapal feeder.
Sehingga kita dapatkan adalah waktu kunjung tambah pendek. Kalau selama ini satu kota 15 hari kita akan minta hanya 10 hari.
Kalau dulu baru ke 50 kota, kita akan naik ke 80 kota. Ini menunjukkan produktivitas tol laut akan ditingkatkan. Karena ini bagian dari upaya melakukan pemerataan ekonomi, keadilan sosial. Tapi juga membangkitkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur.
Tarif akan seperti apa pada 2019?
Kita subsidi. 60 paling mahal 70 persen dari tarif normal.
Evaluasi daya beli masyarakat adanya tol laut?
Kalau kita bicara daya beli, masyarakat antusias sekali bahkan kita harus memilih jangan sampai kita kirimkan barang yang tidak kita subsidi.
Jadi permintaan banyak banget. Barang dari timur ke barat yang agak kurang makanya kita inisiasi berbagai kegiatan untuk perbaiki itu.
Garis besar pekerjaan rumah kemenhub akhir masa jabatan?
Pertama, soal tata laksana transportasi online. Karena ekuilibrium yang kita inginkan belum pas. Masih ada komplain, persaingan operator keras. Kita ingin operator ini eksis.
Tapi para driver ini juga harus dapatkan manfaat yang pantas supaya dia bisa jalankan kegiayan usaha ini bisa utamakan safety dan cukup uang untuk dibawa ke rumah. Tapi kita konsen juga masyarakat yang dilayani jangan kemahalan. Itu PR dinamis.
Kedua, soal angkutan masal. Kita tahu bahwa Jakarta dengan penduduk puluhan juta. Greater Jakarta itu movement sehari juga puluhan juta.
Sekarang tidak sampai 30 persen orang gunakan kendaraan umum. Makanya kita siapkan MRT, LRT, BRT, supaya mereka naik pada tahun tertentu menjadi 60 persen.
Kalau di angkutan laut selain memang terus meningkatkan daya saing dari pelabuhan yang besar, kita juga ingin pastikan konektivitas laut di Indonesia Timur makin aman dan nyaman. Caranya tahun ini kita akan didik ratusan ribu orang untuk bisa miliki kualifikasi safety.
Kemudian buat regulasi atau pengawasan agar kapal-kapal itu lebih tepat dengan operasi model tertentu.
Kalau di udara, tentu kita akan selesaikan masalah yang sekarang, misal tarif tinggi, bagasi berbayar, airline masih punya masalah. Karena saya pikir ekulibrium yang baru ini harus ditemukan. Kalau airline rugi kita masalah, kalau masyarakat pergi lalu kemahalan itu juga masalah.
Advertisement
Kondisi Industri Penerbangan
Saat ini industri maskapai kurang bagus, ada inisiasi Kementerian Perhubungan membantu mereka?
Saya harus kasih background bahwa industri aviasi sangat fragile karena persaingan internasional terjadi sangat ketat. Semua negara punya flight carrier sementara demand begini saja sehingga harga yang ditawarkan pada harga yang kompetitif sekali.
Padahal industri ini sangat banyak modal. Modal besar, gaji pegawai besar, avtur mahal, dan sebagainya.
Maka-nya dalam keadaan ini, kami mendengar apa yang menjadi masalah mereka supaya survive dan menampilkan harga tiket yang terjangkau.
Makanya saya edukasi ke masyarakat marilah kita cari jalan mendapatkan tiket terjangkau tapi maskapai paling tidak bisa survive. Bayangkan kalau ada maskapai kolaps kita tidak bisa ke Papua karena terbatas daerah tertentu yang dilayani.
Soal kebijakan bagasi berbayar, bagus? Ini masuk kenaikan tiket terselubung tidak?
Kata-kata itu tidak pas. Karena by rule tidak salah dan itu berlaku secara internasional. Di Amerika Serikat saja, LCC ya begitu, barang sedikit kalau nambah bayar. Jadi orang-orang di Indonesia saja yang belum terbiasa. Mereka hanya cari cara untuk tetap survive.
Karena mungkin dengan tarif sekarang kurang memadai. Contoh AirAsia sudah berlaku. Tapi saya tidak sekadar bela maskapai tapi mereka juga efisiensi sehingga bisa berikan tarif memadai ke masyarakat.
Soal bagasi berbayar ada aturan tidak dari Kemenhub?
Sebenarnya aturan intenasional memang seperti ini, jadi dia diberi ruang. Namun untuk mengatur lebih tegas kita memang sedang menyiapkan satu aturan di mana tarif itu ditetapkan dengan suatu tarif yang membuat kalkulasi akhirnya masih terjangkau masyarakat.
Pembangunan Infrastruktur Transportasi
Soal keterlibatan swasta, pada 2019 proyek apa saja yang dikerjasamakan dengan swasta?
Dalam satu konteks negara ingin maju maka infrastruktur satu keharusan karena dengan itu akan timbul pertumbuhan membaik, ada kesempatan bangun industri atau kegiatan yang menimbulkan nilai tambah bagi masyarakat.
Akhirnya dia juga bisa secara bersama dengan operator pelabuhan menjadikan afirmasi yang murah. Kalau kita bangun sendiri soal infrastruktur ini, kira-kira dibutuhkan 5 tahun sekitar Rp 1.500 triliun.
Dari pemerintah dan BUMN hanya spending Rp 400 triliun-Rp 500 triliun. Berarti ada gap sekitar Rp 1.000 triliun makanya kita diajak untuk mengundang.
Kita ajak mereka kerja sama konsesi. Artinya mereka tidak beli pelabuhan atau bandara tapi mereka dapat konsesi puluhan tahun. Dengan ini maka gap itu bisa dipenuhi dengan investasi swasta.
Saat ini kita lakukan sedang tender bandara di Labuan Bajo. Pelabuhan di Sulawesi seperti Bau-bau, Gorontalo. Kereta api di Sulawesi juga. Itu yang juga upayakan uang swasta masuk untuk isi gap itu sendiri.
Di satu sisi pemerintah bisa bangun di daerah remote, sementara swasta bangun di perkotaan.
Update kereta cepat Jakarta-Surabaya masih layakkah?
Masih. Karena kereta Jakarta- Surabaya itu ditempuh dalam waktu 5,5 jam. Kereta semi cepat yang rata-rata kecepatannya 140 km/jam.
Sekarang sedang finalisasi dengan Jepang dan sekarang sedang atur angkanya sehingga mungkin pertengahan tahun ini akan kita mulai.
Bapak harapannya kalau dipilih lagi jadi Menhub menerima tidak?
Insya Allah.
Cita-cita lain jadi gubernur?
Tidak bakat. Saya bakatnya jadi pembantu saja. Jadi kalau saya memang melihat bahwa setelah 2 tahun lebih menekuni apa yang menjadi amanah. Banyak sekali hal yang dikerjakan.
Paling penting bagaimana ekonomi masyarakat ini lebih baik dengan stimulus dengan infrastruktur yang kita bangun seperti tol laut, membangun pelabuhan, pesawat terus berkembang jadi banyak amanah yang challenging.
Advertisement
Aturan Ojek Online
Soal ojek online, ke depan pembuatan aturan mereka sejauh apa?
Saya katakan online taksi atau ojol itu suatu keniscayaan beruntung kita industri ini sudah berikan kesempatan kerja bagi masyarakat banyak.
Maka kita berikan payung hukum ke mereka untuk yang taksi online sudah jalan dan untuk ojek online akan masukkan kepada Kementerian Hukum dan HAM awal bulan depan.
Akankah setelah itu ojek online sah jadi transportasi umum?
Ojek online memang memberikan payung hukum bahwa sebagai orang yang cari pendapatan sah. Jadi kita melindungi mereka sebagai orang yang cari pendapatan karena jutaan orang kerja di situ.
Makanya kita siapkan aturan tertentu agar mereka ada dasar hukum. Kita perlu care kepada mereka karena kegiatan ini sudah masif.
Ojek online diatur bagaimana ojek pangkalan?
Ojek pangkalan sebenarnya bagian dari masyarakat, jadi nanti kita pikirkan jalan keluar supaya mereka tetap eksis, tetap dapat pendapatan dan mereka dalam satu payung hukum yang benar.
Soal wacana motor masuk tol, penting tidak?
Saya yang paling utama kaitan keselamatan. Faktanya 70 pesen kecelakaan karena motor. Bahkan pulang mudik jangan pakai motor resiko. Namun, saya hargai pendapat masyarakat, makanya kita kaji usulan itu.
Alasannya apa mereka minta itu?
Ada yang menyatakan diskriminasi. Tapi kita juga melihat jangan berikan kesempatan warga kita untuk medapatkan risiko yang tinggi. Kalau sudah teradi kita akan meyesal.
Secara aturan mungkin tidak?
Saya pikir ada yang berhak menyatakan itu. Saya akan buka ke masyarakat nanti.
Jadi Menteri Perhubungan Tugas yang Menantang
Apa hal yang paling berkesan selama jadi menteri perhubungan?
Berkesan, serius, saya orangnya setengah serius. Challenging. Tugas-tugas unbelieveable. Bagaimana mengatur ojek online? Bagaimana mengatur mudik? Challenging, saya berkesan. Semakin challenging, makin berkesan dengan tugas saya, menantang.
Tantangan bukan hanya di Kementerian Perhubungan, bagaimana kalau ditunjuk lagi jadi menteri tapi bukan menteri perhubungan?
Saya tidak terpikir, saya inginkan adalah selalu sesuai apa yang dicontohkan orangtua. Tempat-tempat kemaslahatan masyarakat banyak, menjadi tempat menurut saya menantang dan harus terjun pada kegiatan-kegiatan itu.
Apa tips sukses menjadi seorang menteri?
Kita mesti team big. Dan kita harus mendedikasikan kegiatan kita untuk masyarakat. Jangan kaget kalau kita lupa waktu. Jangan kaget harus kerahkan pikiran kita, yang tidak pernah kita pikirkan. Jadi kata lain totalitas.
Berarti ada hal beda sebelum dan sesudah jadi menteri?
Pasti
Apa yang Bapak kangen ketika dulu sebelum jadi menteri?
Dulu lebih bebas, artinya saya suka selonongan makan di mana-mana. Di kaki lima, senda gurau. Tapi bagaimana pun keadaan sekarang tetap akses keinginan dan kebebasan bersama-sama teman-teman. Aktif di alumni.
Bergaul dengan yang baru lulus. Mereka panggil saya mas, kegiatan nongkrong, kita tidak bisa lepas, benar-benar merakyat dan lepas. Itu yang kangenin.
Kegiatan bapak di luar pekerjaan sebagai menteri, punya hobi apa?
Beberapa, saya olahraga main pingpong, jalan kaki. Kalau sempat nyanyi dengan teman-teman.
Masih rutin latihan?
Agak vakum jelang Pilpres semua pada sibuk. Kita nyanyi sendiri-sendiri saja.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement