Membongkar Tabir Gelap Bisnis Mesum Dunia Maya

Para pelaku bisnis maksiat ini menyediakan jasa 'live show' mesum. Modus ini bisa dibilang baru.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Feb 2019, 00:03 WIB
Ilustrasi prostitusi

Liputan6.com, Jakarta - Polres Metro Jakarta Barat membongkar kasus prostitusi online. Kali ini, kasus prostitusi yang diungkap melibatkan kalangan remaja. Mereka bahkan masih duduk di bangku SMA.

Para pelaku bisnis maksiat ini menyediakan jasa 'live show' mesum. Modus ini bisa dibilang baru.

"Sudah kami tangkap para pelakunya dan sedang dalam pemeriksaan intensif," ungkap Kapolres Metro Jakarta Barat Hengki Haryadi seperti dilansir dari Antara, Minggu 3 Februari 2019.

Polisi mengendus modus ini saat lewat patroli cyber. Lima orang tersangka ditangkap atas kasus ini pada Kamis 31 Januari 2019 lalu. Mereka adalah SH (23), ZJ (23), WN (23), HAM (23), dan RM (23).

Hengki menuturkan, pelaku ini awalnya membuat sebuah grup chat di aplikasi pesan LINE. Mereka kemudian membuat grup bertajuk 'Show Time'. Hengki mengatakan para anggota dari grup 'Show Time' itu dapat menyaksikan pertunjukan mesum dari para perempuan ‎yang sudah dipersiapkan admin grup.

"Lewat aplikasi tersebut, setiap anggota di grup tersebut dapat bisa menikmati pertunjukan langsung mesum yang diperankan oleh model perempuan atau model berpasangan yang sudah dipersiapkan admin grup," ungkap Hengki.

 

 


Korban di Bawah Umur

Sementara Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edi Suranta Sitepu mengungkapkan pihaknya menemukan anak-anak di bawah umur melayani permintaan 'Live Show' ini.

"Dari pelajar SMP sampai SMA. Semuanya ada," kata Edi.

Selain menerima layanan untuk live show, anak-anak di bawah umur ini juga melayani praktik prostitusi online yang dipesan melalui admin grup.

Tugas admin grup di sini, tambah Edi juga bertindak sebagai muncikari yang mengatur transaksi prostitusi online. Mereka menyediakan perempuan-perempuan yang bisa dipesan oleh anggota grup dan menyiapkan lokasi transaksi.

Dari kelima tersangka, sejumlah barang bukti berhasil diamankan. Di antaranya empat unit ponsel, lima buah akun grup Line, empat akun official Line, 30 lembar capture group Lo, tiga unit CPU, tiga unit laptop, dan satu set perangkat lan dan Wifi.

 

 


Omset Jutaan Rupiah

Pengungkapan kasus ini tak berhenti pada pengejaran pelaku saja. Polisi juga menelusuri keuntungan yang didapat dari bisnis haram ini.

Berdasarkan informasi yang dikantongi, tercatat ada 500 orang lebih yang sudah ikut dalam grup 'Live Show'.

"Sudah mencapai 500 orang. Ada pula anggota yang membayar paket jasa layanan 'live show' mesum sebesar Rp 1 juta bahkan ada juga yang lebih," ucap Edi.

Ternyata, tarif bagi pelanggan yang menikmati layanan haram ini berbeda-beda. Para pelaku mematok harga mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.

"Admin grup 'SHOW TIME' mematok tarif beragam, mulai dari Rp 500 ribu hingga 1 juta rupiah per orang, tergantung dari paket layanan yang diberikan admin," ujar Edi.

"Tapi untuk booking pelajar sendiri biayanya beda," kata Kanit Krimsus Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Erick Sitepu.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya