Liputan6.com, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dan Kantor Staf Presiden (KSP) meluncurkan platform Jurnalismedata.id. Platform ini menjadi ruang belajar bagi publik, khususnya jurnalis dalam membuat karya jurnalistik yang berlandaskan data.
Ketua Umum AJI Indonesia Abdul Manan mengatakan, jurnalis memiliki peran melawan hoaks serta memproduksi karya jurnalistik berkualitas.
Advertisement
"Jurnalisme data adalah tools yang ampuh untuk melawan hoaks dan disinformasi," katanya saat membuka launching e-Learning Platform Jurnalismedata.id, Jakarta, Senin 4 Februari 2019.
Deputi II KSP Yanuar Nugroho mengatakan, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 mengenai keterbukaan informasi publik, memandatkan pemerintah terbuka dalam data dan informasi.
"Publik harus bisa mengakses dan mendapatkan data pemerintah," katanya.
Ia juga menambahkan saat ini, pemerintah menginisiasi inisiatif Satu Data Indonesia. Melalui Satu Data Indonesia, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas dan keterbukaan data.
Data yang terbuka, dapat diakses melalui data.go.id, dan publik dapat memanfaatkannya untuk turut serta mengawal pembangunan.
"Untuk itu, jurnalis perlu terlibat dalam pemanfaatan data terbuka dengan menghasilkan karya berbasis data," kata Yanuar.
Salah satunya dengan memanfaatkan Satu Data Indonesia agar karya jurnalistik dapat menjadi rujukan untuk pengambilan kebijakan berlandaskan karena berdasarkan data yang akurat.
"Selain untuk kebijakan, data yang sifatnya publik harus dapat dengan mudah diakses masyarakat. Ini merupakan upaya kita bersama untuk mencerdaskan publik menggunakan data” katanya.
Sejak 2016, Kantor Staf Presiden bersama AJI dan beberapa mitra lain mempromosikan Jurnalisme data di Indonesia.
Waktu itu kami membuat pelatihan dan kompetisi nasional Indonesia Data Driven Journalism yang diselenggarakan setiap tahunnya.
"Saat ini, dengan kemajuan teknologi, pelatihan dan kompetisinya dapat kita selenggarakan secara online dan bisa melibatkan lebih banyak peserta, melalui jurnalismedata.id," kata Robertus Theodore, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden menambahkan.
Harapannya, dalam waktu dekat jurnalisme data juga bisa menyasar generasi muda, seperti pers mahasiswa dan jurusan-juruan komunikasi/jurnalistik di perguruan tinggi untuk berkolaborasi menyelenggarakan pelatihan jurnalisme data.
AMSI Sambut Baik
Sementara itu, Sekjen Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Wahyu Dhyatmika menyambut baik kemunculan platform Jurnalismedata.id. Menurutnya, melalui platform ini, kemampuan jurnalis untuk mengumpulkan data, mengolah, memvisualisasikan dan menceritakan data akan tersebar secara merata.
"Karya jurnalistiknya tetap akurat dan mewakili realitas. Ini kenapa situs ini ada supaya kemampuan itu merata di seluruh jurnalis," katanya.
Pembelajaran jurnalisme data di Jurnalismedata.id tak terikat ruang dan waktu. Selain jurnalis, seluruh lapisan masyarakat bisa belajar tentang jurnalisme data secara gratis melalui situs ini. Para peserta cukup membuat akun untuk memulai proses belajar secara online. Pembelajaran akan didukung dengan video tutorial sehingga memudahkan masyarakat mengikuti modul pembelajaran.
Tak hanya itu, Jurnalismedata.id juga memiliki halaman lainnya yang tak kalah menarik. Seperti katalog lembaga-lembaga pemerintah dan non-pemerintah yang menyediakan data terbuka, rekomendasi aplikasi yang bisa digunakan untuk jurnalisme data, hingga halaman seminar online (Webinar) dengan narasumber professional.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement