Liputan6.com, Jakarta Konser penyanyi Tulus belum dimulai. Namun, tiket konsernya sudah habis sejak jauh-jauh hari. CEO Rajawali Indonesia Anas Syahrul Alimi mengatakan, sebanyak 5.500 tiket konser Monokrom Tulus ludes terjual hanya dalam waktu tiga jam penjualan.
Tak ingin mengecewakan para fans Tulus, pihak promotor pun menjual tiket tambahan sebanyak 250 lembar sebelum konser digelar, Rabu (6/2/2018) malam di Istora Senayan, Jakarta.
"Tiket tambahan akan dijual on the spot mulai pukul 10 pagi, Rabu. Tiket tambahan hanya ada sebanyak 250 tiket," ujar Anas Syahrul Alimi saat jumpa pers di Hard Rock Cafe, Jakarta, Selasa (5/2/2019).
Sebelumnya, sebanyak 4.500 tiket yang dijual dengan harga beragam --mulai Rp 350 ribu hingga Rp 1,5 juta--dinyatakan telah habis. Sedangkan 1.000 tiket lain disiapkan Anas bersama timnya untuk undangan.
Lebih lanjut, Anas mengatakan, cepatnya penjualan tiket Konser Monokrom Tulus lantaran beberapa faktor, salah satunya pihak promotor menjanjikan konser bakal berbeda. Apalagi sosok Tulus memang dicintai banyak penggemar yang disebut Teman Tulus. Dan, Tulus menggandeng seni pertunjukkan Papermoon Puppet Theatre asal Yogyakarta.
"Tulus punya kekuatan fans yang luar biasa," ujar Anas, promotor asal Yogyakarta yang sukses memanggungkan sejumlah artis mancanegara seperti David Foster dan Mariah Carey.
Baca Juga
Advertisement
Deg-Degan
Tulus mengaku senang saat mengetahui tiket konsernya habis terjual. Namun meski begitu, dirinya tak bisa tersenyum lama. Pasalnya mengetahui tiketnya habis, setelah itu dirinya langsung deg-degan.
"Senangnya cuma 10 menit. Habis itu saya nggak bisa tidur, terkejut ya gimana saya sudah kebayang gitu. Waduh banyak juga yang nonton ya," ujar Tulus di tempat yang sama.
"Jadinya deg-degan agak panik gitu ya gimana ya makin ke sini. Karena tim semakin membesar dan sudah semakin matang konsepnya. Jadinya lebih santai lah. Tapi sejujurnya saya sangat senang tapi dengan nervous," tambah pria asal Bukittinggi yang juga arsitek ini.
Advertisement
Konser Berbeda
Konser Tulus memang dipastikan akan berlangsung menarik. Menurut pihak promotor, penyajian konser tunggal Tulus ini berbeda dengan pertunjukan musik biasanya.
"Orang menonton konser itu kan ingin mendapatkan pengalaman baru. Di Konser Monokrom Tulus ini, pengalaman baru akan tercipta," kata Anas.
Nantinya, tata panggung konser Tulus juga dibuat berbeda. Tulus bisa bernyanyi dan berdekatan dengan penontonnya, bahkan bisa melihat yang duduk di atas tribun. Panggung dirancang melingkar hingga Tulus bisa mengitari setengah Istora Senayan. Tulus dibantu arsitek muda Wiyoga Nurdiansyah dalam merancang panggung.
"Dari sudut dan tempat duduk manapun, penonton tidak terhalang apapun saat melihat Tulus bernyanyi," kata Anas.