Jokowi: Kampanye Perlu Ofensif, Masa 4 Tahun Diam Saja

Jokowi mengaku tidak akan diam menanggapi banyak serangan hoaks di Pilpres 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Feb 2019, 06:24 WIB
Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin saat Debat Capres Pilpres 2019 pertama di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). Debat perdana ini mengangkat tema hukum, hak asasi manusia, terorisme, dan korupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden petahana Jokowi mengaku akan melakukan serangan terhadap lawan politiknya di sisa masa kampanye hingga pertengahan April mendatang.

"Ya kampanye kan mesti ofensif, masa kita 4 tahun suruh diam saja. Ya enggak lah. Jadi 4 tahun diam saja. Masa disuruh meneruskan," kata Jokowi dikediaman Akbar Tanjung, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Februari 2019. 

Sebelumnya, Jokowi beberapa kali menyindir Prabowo saat kampanye. Mulai dari Indonesia punah, beberapa isu hoaks yang merajalela jelang Pilpres, mulai dari 7 kontainer sudah dicoblos, hingga selang darah dipakai 40 kali di rumah sakit. 

"Saya berikan contoh, katanya ada 7 kontainer yang sudah dicoblos. 7 Kontainer itu kalau saya hitung 80 juta kertasnya (surat suara). Begitu dijawab diam," kata Jokowi.

"Besoknya keluar lagi selang darah dipakai sampai 40 kali. Dijawab lagi dari RSCM, diam," lanjut Jokowi.


Ungkit Hoaks Ratna Sarumpaet

Tidak hanya itu, Jokowi juga mengungkit terkait kasus hoaks yang menjerat Ratna Sarumpaet. Dia mengatakan yang tidak benar adalah yang memberikan informasi bahwa Ratna babak belur lantaran dipukuli dan dianiaya. 

"Itu enggak benar. Itu maunya apa sih? Maunya sebetulnya apa? Nuduh kita kriminalisasi, itu saja sebetulnya arahnya," kata Jokowi.

Jokowi pun yakin masyarakat kini bisa cerdas. Dan tidak bisa termakan isu hoaks. "Tapi masyarakat sekarang ini cerdas dan masyarakat pintar-pintar. Dipikir masyarakat masih bodoh-bodoh," tegas Jokowi.

 Reporter: Intan Umbari Prihatin

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya