Liputan6.com, Semarang - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin singgah di kediaman Habib Ja'far Al-Kaff, saat silaturahmi politik ke Semarang, Jawa Tengah. Habib Ja'far adalah sosok terpandang dan dikenal luas dengan doa yang disebut sangat makbul.
"Pak Jokowi dadekna ping pindo. Negoro aman, makmur, berkah, tentrem, ayem tenan, rukun kabeh (Pak Jokowi dijadikan untuk kedua kalinya, negara aman, makmur, berkah, tenteram, nyaman dan semuanya rukun)," panjat Habib Ja'far saat berdoa di rumahnya, Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 5 Februari 2019.
Advertisement
Ma'ruf mengatakan, Habib Ja'far sangat disegani baik di kalangan kiai, ulama, maupun umat.
"Beliau ini memang orang yang sangat spesial dan sangat dihormati. Punya pengaruh besar sekali di kalangan kami para ulama, para nahdliyin dan juga para santri," kata mustasyar PBNU ini.
Keduanya melakukan pertemuan tertutup selama lebih dari setengah jam. Kepada media, Ma'ruf Amin mengaku membicarakan tentang membangun hubungan umat, menyatukan umat dan mengawal dan membangun negara.
"Bicarakan tentang NKRI tetap aman dan supaya kita selamat dari berbagai marabahaya," Ma'ruf menyudahi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jaga Pesantren
Sementara dalam kunjungannya di Semarang, Ma'ruf Amin mengingatkan agar terus menjaga pesantren agar tak diambil kubu Prabowo-Sandiaga.
"Itu adalah modal kita, modal kita dari kelompok nasionalis dan kelompok Islam moderat, harus di maintenance jangan sampai diambil orang," kata Ma'ruf.
Pesantren, lanjut Ma'ruf, memiliki pengaruh besar guna meraup dukungan dalam kontestasi pesta demokrasi. Keberadaan pesantren, jaringan santri dan kiai, memiliki peran vital sebagai lumbung suara.
"Ada kiai-kiai kampung, pesantren yang punya alumni di mana-mana, bukan hanya di Jawa, alumni itu di berbagai di Indonesia, oleh karena itu harus dijaga dan dipelihara," lanjut dia.
Karenanya, meski kubu Prabowo-Sandiaga melakukan hal prakitk serupa, Ma'ruf Amin tetap optimistis suara tidak akan bocor dan tetap beralih. Ma'ruf meyakini kultur dan jaringannya sebagai kader Nahdliyin sudah mengakar dan mendarahdaging.
"Pesantren itu kan kulturnya itu kultur NU, mereka akan lebih mendukung representasi NU, jadi kita harus jaga supaya tetap di 01, jangan sampai diambil 02," Ma'ruf menandasi.
Advertisement