Liputan6.com, Jakarta - Meskipun laju investasi di Indonesia menurun pada 2018, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis prospek ekonomi dan investasi membaik pada 2019.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong menyampaikan hal itu pada saat acara Indonesia Economic and Investment Outlook 2019 di kantor BKPM, Jakarta pada Rabu (6/2/2019).
"Realisasi investasi di 2018 cukup mengecewakan, pertumbuhan investasi melambat dari 10 persen pada 2017 dan hanya menjadi 4 persen pada 2018. Tentunya ini menjadi faktor mengapa perekonomian kita melemah,” ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
"Saya optimis 2019 laju investasi Indonesia akan kembali membaik. Karena kita bisa melihat tanda-tanda reborn dengan para investor besar," ia menambahkan.
Thomas menuturkan, saat ini para investor besar telah semakin nyaman untuk berinvestasi kembali ke Indonesia.
"Badai sudah berlalu dan sudah lewat, ada keyakinan yang kuat bahwa pemilu mendatang akan berjalan aman dan tertib. Hal inilah yang menjadi alasan kuat mengapa para investor kembali nyaman dan percaya untuk berinvestasi ke Indonesia," tambahnya.
Selain itu, kebijakan pemerintah yang pragmatif dan reformis juga akan memicu membaiknya investasi pada 2019 setelah sempat melemah pada 2018 .
Hal senada dikatakan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto. Airlangga menilai, ada perang dagang dan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pengaruhi investasi pada 2018.
"2019 kita optimis bahwa investasi akan meningkat dibandingkan tahun lalu, karena tahun lalu di kuartal terakhir ada turbulensi ekonomi dengan fluktuasi cureency dan trade war," ujar dia,
Airlangga optimistis prospek ekonomi dan investasi Indonesia membaik pada 2019. Ini karena ada kerja sama yang baik bersama BKPM, hal ini mengakibatkan sektor industri mulai membaik seperti proyek-proyek utama yaitu petrokimia, dan baja yang sudah menunjukkan perkembangan yang baik.
Realisasi Investasi 2018
Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat total realisasi investasi sepanjang 2018 sebesar Rp 721,3 triliun, meningkat sebesar 4,1 persen dibanding 2017.
Namun, angka ini hanya mencapai 94,3 persen dari target investasi yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 765 triliun.
"Di tahun fiskal 2018 kita tidak berhasil mencapai target. Jadi 94 persen dari target realisasi final 2018," kata Kepala BKPM Thomas Lembong dalam konferensi pers, di kantor BKPM, Jakarta, Rabu 30 Januari 2019.
Thomas menyampaikan, total realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada periode 2018 mencapai Rp 328,6 triliun, meningkat 25,3 persen dibandingkan 2017 sebesar Rp 262,3 triliun.
Sementara total realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) 2018 adalah Rp 392,7 triliun, atau turun 8,8 persen dibandingkan realisasi investasi PMA 2017 sebesar Rp 430,5 triliun.
"Realisasi 2018 ini merupakan cerminan dari upaya tahun sebelumnya. Kurangnya eksekusi implementasi kebijakan pada tahun lalu berimbas pada perlambatan investasi di tahun ini, di samping adanya hambatan dari faktor eksternal," imbuhnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement