Liputan6.com, Los Angeles - Sebuah pernyataan yang dikeluarkan Liam Neeson baru-baru ini membuatnya tersandung kontroversi. Ini terjadi setelah hasil wawancaranya dengan The Independent, terbit pada Senin (3/2/2019) lalu.
Dilansir dari People, Rabu (6/2/2019), hal ini berawal karena dalam wawancara tersebut Liam Neeson menceritakan hal yang terjadi sekitar 40 tahun lalu.
Baca Juga
Advertisement
Kala itu, salah satu teman Liam Neeson diduga diperkosa oleh seseorang berkulit hitam. Aktor Taken tersebut lantas menceritakan bahwa kala itu ia sempat berkeliaran di jalan sambil membawa senjata untuk membalas dendam.
Namun ia tak berniat untuk mencari pelakunya. Ia justru mengaku ingin membunuh seseorang berkulit hitam, ras dari terduga pemerkosa tersebut. "Sangat buruk, buruk sekali, bila sekarang aku memikirkan tentang perbuatanku itu," kata Liam Neeson kepada Independent.
Ucapan Liam Neeson ini lantas menuai kemarahan sejumlah pihak. Bahkan tak sedikit yang menuding bahwa aktor 66 tahun tersebut adalah seorang rasis.
Bukan Rasis
Untuk menjernihkan suasana, Liam Neeson lantas menjadi bintang tamu di acara Good Morning America, sehari setelah artikel tersebut terbit.
Liam Neeson menyatakan keinginannya membunuh orang berkulit hitam tersebut bukanlah karena ia rasis. Melainkan karena pengaruh dari kejadian yang menimpa temannya tersebut.
"Bila dia (sang teman) mengatakan (pelakunya) orang Irlandia, Skotlandia, Inggris, atau Lituania, aku tahu efeknya bakal sama," kata dia.
Advertisement
Kaget
Namun peristiwa tersebut juga membuatnya kaget, karena menurutnya ia mencoba membela kehormatan temannya dengan cara primitif.
"Aku orang yang cukup berpendidikan. Karena itu setelah semua perasaan buruk tersebut menghilang, aku merasa terkejut. Untung tidak ada kekerasan yang terjadi," tuturnya.