Dul Jaelani Tak Terima Namanya Dipolitisasi

Melalui Instagram Stories-nya, Dul Jaelani menegaskan bahwa dirinya tidak berpolitik dan tak mau namanya dicatut.

oleh Sapto Purnomo diperbarui 06 Feb 2019, 16:30 WIB
Eksklusif Dul Jaelani (Fotograger: Bambang E Ros, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Fimela.com)

Liputan6.com, Jakarta - Abdul Qodir Jaelani atau yang akrab disapa Dul Jaelani, belakangan ini namanya tengah ramai dibicarakan. Terlebih saat dirinya menggantikan ayahnya dalam konser Reuni Dewa 19 di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (2/2/2019). Kala itu, Ahmad Dhani tengah mendekam di penjara akibat kasus ujaran kebencian.

Baru-baru ini, nama Dul Jaelani dikaitkan dengan kepentingan politik menjelang Pemilihan Presiden. Sebab, sejak terlihat menemani sang sayah saat putusan kasus ujaran kebencian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Dul Jaelani dianggap mendukung salah satu paslon untuk Pilpres 2019.

Tak terima namanya dikaitkan dalam sebuah politik, Dul Jaelani menuliskan kekesalan dalam Instagram Story milknya.

"Guys tolong jangan percaya mereka yang membawa-bawa nama saya politik, seperti quotes-quotes palsu dengan nama saya," tulis Dul Jaelani Rabu (6/2/2019).


Tak Terima

Foto : Instagram

Dul Jaelani juga menegaskan bahwasanya ia tak sekalipun tertarik ikut bagian dalam dunia politik. Meskipun ayahnya dan ibu sambungnya, Mulan Jameela, terjun ke dunia tersebut.

"Event2 politik palsu dengan nama saya, karena saya tidak ikut politik. Titik. Sekian. Maaf, Makasih," tulis Dul.


Tak Setuju

Putra ketiga Ahmad Dhani dan Maia Estianty, Abdul Qodir Jaelani alias Dul Jaelani berpose saat berkunjung ke kantor KLY, Gondangdia, Jakarta, Jumat (7/9). Remaja 18 tahun ini merilis singel "Taklukkan Dunia". (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Dul Jaelani sempat tak setuju ayahnya terjun ke dunia politik. Namun sebagai anak, ia tak bisa memaksakan kehendak sang ayah lantaran setiap orang punya keputusan sendiri dalam hidupnya.

"Saya sebenarnya termasuk orang yang enggak setuju terhadap ayah saya masuk politik. Namun semua kembali pada hak kemerdekaan," kata Dul, belum lama ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya