Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Senin pekan ini.
Penguatan IHSG juga terjadi di tengah rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia capai 5,17 persen pada 2018.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (6/2/2019), IHSG menguat 66,42 poin atau 1,02 persen ke posisi 6.547,87. Indeks saham LQ45 mendaki 1,13 persen ke posisi 1.035,63. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 260 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 175 saham melemah dan 119 saham diam di tempat.
Baca Juga
Advertisement
Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di posisi tertinggi 6.552,21 dan terendah 6.503,57. Transaksi perdagangan saham juga ramai. Total frekuensi perdagangan saham 471.637 kali dengan volume perdagangan 13,9 miliar saham.
Nilai transaksi harian saham Rp 10,2 triliun. Investor asing beli saham Rp 96,68 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) ke posisi Rp 13.922.
10 sektor saham kompak menghijau. Sektor saham infrastruktur naik 2,89 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi menanjak 1,84 persen dan sektor saham industri dasar menguat 1,44 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham FREN mendaki 33,33 persen ke posisi 188 per saham, saham RIGS melonjak 24,53 persen ke posisi 396 per saham, dan saham WIIM menguat 24,49 persen ke posisi 366 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ONIX turun 34,12 persen ke posisi 112 per saham, saham MABA merosot 24,73 persen ke posisi 70 per saham, dan saham KICI tergelincir 13,33 persen ke posisi 260 per saham.
Bursa saham Asia sebagian besar libur untuk peringati Imlek. Adapun bursa saham Asia yang buka antara lain indeks saham Jepang Nikkei naik 0,14 persen, dan indeks saham Thailand mendaki 0,40 persen.
Kepala Riset PT Samuel International, Harry Su menuturkan, penguatan IHSG didukung dari sentimen global. Hal ini lantaran bursa saham Amerika Serikat menguat.
Selain itu, ada pertemuan antara pimpinan bank sentral AS Jerome Powell dengan Presiden AS Donald Trump. Selain itu, dari internal, data pertumbuhan ekonomi Indonesia juga menjadi angin segar untuk IHSG.
"Tadi pagi kuartal keempat 2018 GDP growth sedikit di atas konsensus," ujar Harry saat dihubungi Liputan6.com.
IHSG Menguat pada Awal Sesi Perdagangan
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menghijau pada perdagangan di hari ini. Sedangkan nilai tukar rupiah di angka 13.950 per Dolar Amerika Serikat (AS).
Pada pra perdagangan saham, Rabu (6/2/2019), IHSG menguat 22,127 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.503,57. IHSG kembali menguat pada pukul 09.00 wib sebesar 30,3 poin atau 0,56 persen menjadi 6.517,7.
Adapun indeks saham LQ45 mendaki 0,73 persen ke posisi 1.031,55. Seluruh indeks saham acuan menguat.
Sebanyak 144 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Kemudian 26 saham melemah dan 115 saham diam di tempat. Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.523,42 dan terendah 6.503,5.
Total frekuensi perdagangan saham mencapai 10.487 kali dengan volume perdagangan 587,8 juta saham dengan nilai transaksi harian saham Rp 236,4 miliar.
Investor asing jual saham Rp 8,05 miliar di total pasar. Posisi Dolar AS berada di kisaran Rp 13.950.
Seluruh sektor saham menguat. Penguatan dipimpin saham aneka industri sebesar 1,09 persen, diikuti sektor infrastruktur naik 0,86 persen dan industri dasar naik 0,77 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham PSSI mendaki 9,36 persen ke posisi Rp 187 per saham, saham ERTX menguat 7,94 persen ke posisi 136 per saham, dan saham WIM mendaki 6,80 persen ke posisi 314 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham INDX merosot 6,02 persen ke level Rp 78, saham HRTA tergelincir 5,38 persen ke posisi 246 per saham, dan saham HDFA terpangkas 5,29 persen ke posisi 161 per saham.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement