Hujan Deras Picu 2 Tanah Longsor di Bolivia, 14 Orang Tewas

Dua peristiwa tanah longsor terjadi di Bolivia, menyebabkan 14 orang tewas dan tujuh lainnya hilang.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 07 Feb 2019, 09:42 WIB
Tanah longsor di Bolivia (AP Photo)

Liputan6.com, La Paz - Setidaknya 14 orang dilaporkan tewas dan tujuh lainnya hilang, setelah dua peristiwa tanah longsor terjadi di Bolivia, menurut kepala polisi nasional setempat, Romulo Delgado.

Hujan deras menyebabkan tanah longsor di jalan yang menghubungkan ibu kota La Paz dan kota Caranavi di wilayah utara, yang menjadi pintu gerbang menuju hutan Amazon.

Dikutip dari Al Jazeera pada Kamis (7/2/2019), tanah longsor terjadi selama hujan deras yang mengguyur wilayah terkait pada akhir pekan lalu.

Presiden Venezuela, Evo Morales, mengatakan dalam salah satu twitnya bahwa pemerintah telah mengerahkan helikopter untuk mengangkut 34 orang yang terluka ke rumah sakit setempat.

Dalam twitnya tersebut, Morales turut mengunggah foto dirinya di lokasi tanah longsor bersama tim penyelamat.

Dia juga mengimbau warga untuk menjauhi daerah yang terdampak longsor, dan menambahkan bahwa penerbangan khusus akan segera diatur untuk kasus-kasus darurat.

Sekitar 50 orang terluka ketika longsoran tanah dan bebatuan menimpa setidaknya enam kendaraan, termasuk angkutan umum. Perbaikan jalan yang sedang berlangsung juga menghambat pekerjaan penyelamatan.

 

Simak video pilihan berikut: 

 


Salah Satu Jalan Paling Berbahaya di Dunia

ilustrasi longsor (AFP)

Peristiwa tanah longsor itu terjadi di kawasan pegunungan, tepatnya di tepi jalan raya, yang disebabkan oleh hujan terus menerus selama hampir seharian penuh.

Longsoran tersebut mengubur beberapa kendaraan yang melintas tepat di bawahnya.

Tanah longsor kedua terjadi di lokasi yang sama, menghasilkan lebih banyak kerusakan dan korban jiwa.

Lokasi terjadinya longsor, North Yungas Road, merupakan jalan raya yang berada di sisi tebing sempit, dan masuk dalam daftar "jalan paling berbahaya di dunia" oleh Inter-American Development Bank.

Sementara itu, Badan Hidrologi dan Meteorologi Nasional Bolivia mengeluarkan peringatan oranye untuk berbagai negara bagian di sana, memperingatkan bahwa periode muson tahun ini telah dimulai dengan curah hujan yang luar biasa deras

Musim hujan di Bolivia umumnya berlangsung dari November hingga Maret, di mana bulan terbasahnya berkisar antara Januari dan Februari.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya