Liputan6.com, Nantes - Penyebab kecelakaan pesawat yang ditumpangi pemain baru Cardiff City, Emiliano Sala, belum bisa dipastikan. Sejumlah analisa penyebab kecelakaan itu muncul ke permukaan.
Kejadian bermula ketika Emiliano Sala dalam perjalanan menggunakan pesawat kecil bermesin satu dari Nantes ke Cardiff City. Sala dibeli Cardiff seharga 15 juta pound sterling.
Baca Juga
Advertisement
Namun, pesawat yang ditumpangi oleh pemain asal Argentina itu secara mendadak hilang dari radar. Pencarian yang dilakukan oleh pihak berwajib tidak menemui hasil.
Pihak keluarga Sala lalu melakukan penggalangan dana melalui GoFundMe untuk menyewa jasa swasta. Sejumlah pesepak bola dunia ikut menyumbang untuk pencarian Emiliano Sala.
Dua minggu pencarian pun menemui hasil, bangkai pesawat yang ditumpangi oleh sang pemain ditemukan di dasar laut dekat kompleks kepulauan Inggris.
Laporan terakhir pencarian menyebutkan bahwa terdapat tubuh di dalam rongsokan pesawat yang ditumpangi oleh pemain asal Argentina itu. Saat ini, proses pengangkatan tubuh tersebut sedang dijalankan oleh tim pencari yang dipimpin oleh ahli kelautan, David Mearns.
Akan tetapi, kondisi cuaca yang tidak memungkinkan membuat proses pengangkatan bergerak lambat. Oleh karena itu, mereka pun tak bisa memberikan konfirmasi lebih lanjut mengenai kejelasan tubuh yang berada di dalam bangkai pesawat itu.
"Kondisi ombak yang kencang membuat kami hanya bisa menggunakan remotely operated vehicle (ROV) dalam waktu yang terbatas setiap harinya, dan ini menyebabkan proses berjalan lambat," terang Air Accidents Investigation Branch (AAIB) dikutip dari Goal.
Hasil Pencarian
"Selain dari hasil pencarian, kami tidak akan membuat pernyataan lebih lanjut hingga keluarga mendapat pemberitahuan," demikian pernyataan itu.
Mengapa pesawat tersebut bisa terjatuh? Pertanyaan sederhana itu menguak dalam beberapa pekan terakhir sebagai respon dari insiden menyedihkan itu. Komandan Jorge Polanco mencoba memaparkan analisisnya kepada TyC Sports.
"Saya sangat terkejut bahwa mereka melakukan operasi penerbangan ini pada malam hari, dengan musim dingin Eropa pada saat ini. Ini seperti terbang di Antartika pada musim dingin dengan pesawat berukuran seperti ini, yang bisa membuat lapisan es di sayap pesawat, lalu menghentikan mesin dan saya pikir suatu seperti itu telah terjadi," paparnya.
Advertisement
Situasi Sulit
Opini tersebut berseberangan dengan pernyataan dari otoritas penerbangan sipil, Richard Taylor. Ia mengungkapkan bahwa pesawat yang ditumpangi oleh Emiliano Sala diperbolehkan dan bisa terbang pada malam hari di situasi yang sulit.
"Tak ada yang bisa menghalani pesawat single engine terbang secara komersil pada malam hari. Mereka dibatasi pada siang hari dalam bentuk operasi komersil hingga beberapa tahun lalu untuk pesawat bertenaga turbin," ujar Taylor seperti yang dikutip dari Wales Online.
"Sekarang mereka bisa terbang pada malam hari dan dalam situasi yang sulit. Tapi sekarang, kami tak tahu mesin apa yang digunakan oleh pesawat itu," jelasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini