Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden Joko Widodo atau Jokowi tak ingin berkomentar banyak terkait pernyataan Badan Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menyebut dirinya memakai jasa konsultan politik Amerika Serikat, Stanley B Greenberg. Jokowi menyebut, pernyataan tersebut hoaks atau bohong.
"Hehehe. Hoaks itu, enggak perlu dijawab," kata Jokowi usai menghadiri perayaan Imlek Nasional 2019 di Ji-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2019).
Advertisement
Sebelumnya, Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengaku mendapatkan informasi soal dugaan keterlibatan Stanley B Greenberg dengan Jokowi lewat website www.political-strategist.com. Dalam website itu, tertulis Stanley merupakan salah satu kontributor di lembaga The Political Strategist tersebut. Stanley dijelaskan sebagai seorang peneliti, konsultan politik dan penulis buku.
"Kami menemukan di web The Political Strategist, Stanley B Greenberg masang di bionya dia bilang konsultan Pak Jokowi," kata Andre saat dikonfirmasi, Rabu (6/2).
Kliennya beragam, mulai dari politikus, partai politik, perusahaan dan organisasi akar rumput. Stanley merupakan Pendiri Greenberg Quinlan Rosner Research, lembaga riset dan perusahaan konsultan strategi politik yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat.
Selain itu, web itu juga menyebut Stanley membimbing kandidat atau koorporasi terkait isu yang sedang tren perubahan iklim, transdivasi peran gender, peran milenium dan redivasi politik. Stanley mengumpulkan data dan fakta melalui penelitian yang mendalam dan ekstensif.
Di website itu juga, tertera daftar klien dari Stanley. Para tokoh dan pemimpin dunia disebut pernah memakai jasa Stanley. Seperti Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore, Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Senator Amerika Serikat John Kerry, Kanselir Jerman Gerhard Shroder hingga Presiden Jokowi.
Reporter: Supriatin