Liputan6.com, Jakarta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimis investasi akan tetap tumbuh meski di tahun politik. Pada 2019 ini, BKPM menargetkan investasi sebesar Rp 792,3 triliun atau tumbuh 9,84 persen dibandingkan 2018.
Direktur Wilayah I BKPM, Agus Joko Saptono mengatakan, realisasi investasi di 2018 sebesar 94 persen dari target Rp 721,3 triliun atau sekitar Rp 677 triliun.
Meski Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada 2018 naik 25,3 persen yaitu sebesar 328,6 triliun dari Rp 262,3 triliun di 2017. Namun Penanaman Modal Asing (PMA) justru turun 8,8 persen yaitu sebesar Rp 392,7 triliun dibandingkan 2017 yang mencapai Rp 430,5 triliun.
Baca Juga
Advertisement
"Memasuki semester II memang sudah ada indikasi turun karena nikai tukar rupiah yang terkoreksi dan trade war AS-China," ujar dia di Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Selain itu, lanjut dia, ada juga kekhawatiran terkait masuknya tahun politik sehingga membuat investor menahan investasinya. Hal ini merupakan siklus yang terjadi tiap 5 tahun atau jelang Pemilihan Presiden (Pilpres).
"Tentu juga kita memasuki siklus di mana tahun politik selalu ada penurunan," tuturnya.
Namun demikian, Agus tetap optimis investasi bisa tumbuh di 2019. Pada tahun ini, BKPM menargetkan investasi sebesar Rp 792,3 triliun.
"Tetapi saya merasa ke depan positif, karena meski di siklus ini (tahun politik), pertumbuhan ekonomi masih 5,17 persen, dibandingkan 2014 yang sebesar 5,02 persen. Di 2019 kami masih optmis akan naik. BKPM juga tengah menunggu sesuai dengan disampaikan pada awal Maret pengelolan sistem OSS akan dilakukan di BKPM. Kami akan melakukan perbaikan sehingga OSS bisa dimanfaatkan dengan baik dan pro investor," tandas dia.
Sri Mulyani Optimistis Investasi Lebih Tinggi pada 2019
Menteri Keuangan, Sri Mulyani optimistis investasi pada 2019 bisa tumbuh melebihi pencapaian tahun lalu.
Pada 2018, banyak guncangan yang terjadi sepanjang tahun kemudian memicu terjadinya capital outflow atau dana asing keluar dari dalam negeri.
"Dalam negeri momentum investasi kuat. Pertumbuhan kredit di atas 11 persen, dan kemampuan sektor capital market dan bond market financing dari capital spending swasta juga positif. Jadi kami jaga momentum supaya yang terjadi 2019 secara lebih baik," ujar dia di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Baca Juga
Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan berupaya agar investasi semakin menarik bagi investor. Pemerintah juga masih akan mengandalkan pemberian insentif termasuk dari sisi perpajakan bagi pengusaha.
"APBN kita menggunakan tax policy, tax allowance dan tax holiday. Kemudian ekspor dan impor barang dalam rangka menjaga momentum investasinya, juga berbagai investasi buat bangun infrastruktur dan sumber daya manusia. Tujuannya untuk meningkatkan iklim investasi di Indonesia," ujar dia.
Reporter: Anggun P.Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement