PDIP Sebut Jawa Barat Paling Rentan Diterpa Isu Komunis

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyebut sebanyak 9 juta masyarakat Indonesia masih mempercai adanya kebangkitan isu komunis.

oleh Liputan6.comIka Defianti diperbarui 07 Feb 2019, 20:23 WIB
Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah dalam orasi kebangsaannya menyerukan Gerakan Melawan Lupa. Reformasi 1998 yang dimotori pemuda dan mahasiswa bersama rakyat yang salah satu tuntutannya adalah pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDI Perjuangan Ahmad Basarah megungkapan Provinsi Jawa Barat masih rentan terhadap propaganda fitnah komunis. Dia menyebut isu tersebut kerap kali dipakai untuk menyerang capres petahana Joko Widodo atau Jokowi dan PDIP.

"Masyarakat yang paling rentan dengan isu PKI dan komunis itu mayoritas adalah masyarakat di daerah pemilihan Jawa Barat termasuk di kabupaten Cianjur ini," ungkap Basarah saat konsolidasi pemenangan pemilu di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (7/2/2019).

Basarah menceritakan pertemuannya bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan Jokowi. Dia sempat menanyakan mengapa mantan Wali Kota Solo itu kerap membantah dirinya keturunan PKI. Dalam catatan Wakil Ketua MPR itu, Jokowi selalu membantah tiap pekannya melalui pidato sejak November lalu.

"Bukankah dengan demikian berarti kita menari digendangi orang lain? karena kita tahu siapa yang memakai kan isu itu. Terakhir pengakuan dari Pak La Nyalla, siapa yang menggemborkan isu komunis," kata dia.

Lantas, Jokowi mengungkap hasil survei internal, di mana terdapat sejumlah masyarakat masih mempercai adanya isu kebangkitan komunis.

"Hasil survei yang dilaksanakan oleh Pak Jokowi, ternyata 9 juta lebih rakyat indonesia percaya dengan isu bahwa PDIP itu partai komunis, PDIP itu PKI, dan oleh karenanya percaya juga bahwa Pak Jokowi itu adalah PKI dan komunis," kata Basarah.

 


Cara PDIP Tangkal Isu Komunis

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut mengkonter isu dan bertemu langsung dengan masyarakat merupakan cara menangkal adanya isu komunis. Seperti yang dilakukan oleh pihaknya melalui safari kebangsaan di setiap daerah.

"Kita sadari politik kerja bersama rakyat ini menunjukkan penguatan teritorial yang menajdi inti pemenangan itu," ucapnya.

 

Reporter : Ahda Bayhaqi

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya