Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris mengomentari soal gaya capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi saat debat perdana di Pilpres 2019.
Dia menyebut gaya bicara Jokowi yang menyerang tidak sesuai dengan sikap aslinya.
Advertisement
"Pak Jokowi saya kaget juga kok beliau lebih ofensif," kata Syamsuddin saat diskusi 'Menakar Pengaruh Debat Terhadap Keterpilihan Paslon' di kantor Populi Cente, Slipi, Jakarta Barat, Kamis, (7/2/2019).
"Bukan hanya ofensif, lebih emosional, ini sebetulnya tidak begitu bagus," tambahnya.
Syamsuddin menyebut seharusnya saat debat Jokowi dapat menjaga orisinalitas sikap yang lebih kalem. Dia menduga mantan Gubernur DKI Jakarta terpancing dengan isu miring dari kubu penantang sehingga tampak emosional.
"Saya enggak tahu faktor nya apa, mungkin beliau terpancing oleh isu-isu yang tidak putus selama empat tahun," ucap dia.
Meski begitu, dia memandang emosi Jokowi juga untuk menjawab para pemilih dan pendukungnya yang ingin melihatnya lebih tegas.
Syamsuddin menilai tak ada dampak negatif dari gaya bicara Jokowi yang menyerang.
Saran di Debat Kedua
Tak hanya itu, dia juga menyebut sikap Jokowi merupakan suatu hal yang wajar. Akan tetapi Syamsuddin menyarankan agar ranah menyerang dapat disuarakan oleh tim pemenangan.
"Saya berharap (Jokowi) tidak (menyerang di debat kedua) atau jangan jangan ini strategi penantang untuk memancing Pak Jokowi lebih emosional," tandasnya.
Reporter : Muhammad Genantan Saputra
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement