Liputan6.com, New Delhi - Siapa bilang bisnis besar jauh dari kata bangkrut? Meskipun membangun bisnis perlu usaha keras bertahun-tahun, kebangkrutan bisa menerpa kapan saja dalam waktu yang sangat singkat.
Seperti perusahaan telekomunikasi besar di India, Reliance Communication, yang didirikan miliarder Anil Ambani. Ambani terancam bangkrut dan sedang berusaha menyelamatkan bisnisnya.
Dikutip dari CNN Business, Jumat (08/02/2019), minggu lalu miliarder nomor satu di India ini mendatangi Pengadilan Hukum Perusahaan Nasional India dan meminta bantuan untuk menjual aset perusahaannya dan melunasi utang-utang yang ada.
Baca Juga
Advertisement
Senin lalu, saham Reliance Communication dikabarkan anjlok sebesar 50 persen. Perusahaan bernilai USD 7 miliar itu pun terancam tutup bila keadaan terus seperti ini.
Pengadilan kemudian memberi kesempatan pada sang miliarder untuk segera menjual asetnya dan membayar utang-utang dalam kurun waktu 9 bulan. Jika gagal, maka perusahaannya dinyatakan bangkrut.
Penyebab Saham Perusahaan Anjlok
Anil Ambani telah mendirikan Reliance Communication sejak dua dekade yang lalu. Kakaknya, Mukesh Ambani, tidak mau kalah. Pada 2016, ia kemudian optimistis meluncurkan operator seluler miliknya yang dinamai Reliance Jio.
Untuk menggaet pasar, Reliance Jio ditawarkan dengan fasilitas gratis internet 4G selama 6 bulan. Setelahnya, harga internet 4G ini pun dipatok dengan tarif yang sangat murah.
Hal ini memicu perang tarif antar provider, yang mana provider sang kakak dan sang adik, dan menyebabkan penurunan tarif internet yang tadinya sekitar USD 3 per GB menjadi USD 0,6 per GB saja.
Reliance Communication kemudian berencana bekerja sama dengan Reliance Jio, namun Departemen Telekomunikasi India melarang rencana tersebut karena ragu Reliance Communication dapat membayar utangnya.
Minggu lalu, perusahaan dikabarkan tidak menghasilkan kesepakatan yang baik dengan 40 calon investor. Hal ini membuat Mukesh Ambani menang dari perang tarif, dan kekayaannya ditaksir mencapai USD 50 miliar, jauh lebih besar dari kekayaan sang adik yang hanya USD 2 miliar.
Advertisement