Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kian masif menjalankan program pendistribusian dan pemasangan paket konverter kit (konkit) Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg untuk kalangan nelayan dan petani di seluruh wilayah Indonesia.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, upaya ini digencarkan lantaran ia mendapat laporan dari para nelayan yang menunjukan bahwa ikan hasil tangkapannya lebih segar dan tidak berbau Solar bila menggunakan konkit LPG.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau mesin kapal kecil itu, kalau pakai minyak solar, hasil tangkapan ikannya kadang bau solar, jadi harganya jualnya tidak bisa baik. Kita ganti pakai gas, sehingga tidak bau. Dan biaya menggunakan LPG ini sekali melaut bisa hemat kira-kira Rp 50 ribu. Ini bisa meningkatkan daya beli nelayan juga," ungkap Jonan, Jumat (8/2/2019).
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menyatakan, pemerintah akan terus menyokong para nelayan dengan paket komplit seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Khusus tahun ini, kami juga akan menyediakan 1.000 unit konkit LPG 3 Kg untuk para petani kecil di lima kabupaten. Pemerintah ingin para petani di wilayah tersebut bisa membuat hasil panen mereka lebih produktif dengan adanya bantuan konkit," jelas dia.
Kelima kabupaten tersebut, lanjut Agung, yang bakal diprioritaskan mendapatkan paket bantuan konkit LPG 3 Kg antara lain Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupatem Sragen, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Malang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Disebar ke 36 Wilayah
Sementara itu, untuk nelayan kecil pemerintah telah mengalokasikan sebanyak 13.305 unit konkit pada 2019 ini yang akan didistribusikan tersebar ke 36 wilayah di seluruh Indonesia.
Agung meneruskan, pemerintah berharap paket bantuan konkit ini dapat meringankan beban operasional sehari-hari. Sehingga mampu menggenjot produktivitas ekonomi masyarakat yang berpenghasilan rendah.
"Kami sudah mengalokasikan dana konkit ini sebesar Rp 11,2 miliar untuk nelayan kecil dan Rp 8,1 miliar agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat," ungkap Agung.
Diharapkan konverter kit ini bisa menghemat pengeluaran bahan bakar nelayan. "Program (konkit) ditujukan supaya biaya operasional nelayan lebih rendah sehingga pendapatan nelayan bisa membaik. Ini bisa menghemat biaya operasional penggunaan LPG sampai dengan sekitar 30 persen dengan asumsi tanpa ada subsidi bahkan 50 persen bila ada subsidi," pungkasnya.
Advertisement