Liputan6.com, Jakarta - Pengguna WhatsApp diperingatkan adanya aktivitas penipuan berbahaya yang mengatasnamakan sebagai teman WhatsApp.
Modusnya, si penipu membajak akun salah satu pengguna dan dipakai untuk mendapatkan banyak uang dari teman-teman di daftar kontak.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini menjadi fokus utama di Inggris. Pasalnya, menurut data keamanan siber dari firma keamanan siber McAfee, 46 persen orang Inggris telah jadi korban peretasan. Imbasnya, uang pun ikut melayang.
Mengutip laman The Sun, Jumat (8/2/2019), rata-rata orang Inggris bisa tertipu higga 725 poundsterling atau setara Rp 13,1 jutaan. Uang itu diberikan kepada si penipu.
Aplikasi terkenal seperti WhatsApp pun masih jauh dari kata aman. Buktinya, si penipu masih bisa membobol akun milik pengguna kemudian memakai profil WhatsApp korban untuk menjerat teman-teman mereka yang ada di daftar kontak.
Setelah mendaftar dengan nomor telepon milik korban, si penipu berpura-pura jadi teman korban dan meminta pemilik nomor mengirimkan kode verifikasi WhatsApp mereka.
Kode ini adalah angka yang diterima saat seseorang mencoba untuk meregister akun WhatsApp.
Bagi WhatsApp, ini merupakan metode verifikasi bahwa pemegang nomor merupakan orang yang hendak masuk ke nomor tersebut, bukan si penipu.
Begitu kode tersebut diberikan, penipu pun bisa leluasa mendapatkan akun WhatsApp.
Akun WhatsApp Dipakai untuk Menipu
Ketika hacker ini mengambil alih akun WhatsApp seseorang, mereka bisa menggunakan profil WhatsApp korban untuk menipu teman-teman atau keluarga yang masuk dalam daftar kontak.
Mereka bisa meminta kepada teman-teman atau anggota keluarga korban untuk mengirimkan sejumlah uang. Akibatnya, teman dan keluarga pun ikut jadi korban.
The Strait Times dalam laporannya menyebut, di Singapura, sudah ada 10 orang yang jadi korban.
Oleh karenanya, saat pengguna WhatsApp mendapatkan kode verifikasi, jangan panik dulu. Cara mengamankannya adalah dengan tidak memberikan kode tersebut kepada pihak manapun.
Advertisement
Kata WhatsApp
"Kemungkinan besar Anda mendapatkan kode verifikasi itu karena seseorang memasukkan nomor telepon Anda ketika mereka mendaftar di WhatsApp," kata WhatsApp.
WhatsApp juga menyebut, tanpa kode verifikasi, pengguna yang mencoba masuk tidak akan menyelesaikan proses verifikasi menggunakan WhatsApp mereka dengan nomor telepon milik orang lain.
Chief Scientist McAfee mengatakan, "Orang-orang harus selalu waspada kalau ada ancaman, terkait dengan aktivitas online mereka."
(Tin/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: