Fakta di Balik Penampakan Harimau Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon

Balai TNUK bersama tim, mengaku optimistis ada kehidupan harimau jawa di Taman Nasional Ujung Kulon.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 09 Feb 2019, 05:03 WIB
Hewan diduga harimau Jawa di padang penggembalaan Cidaon, Taman Nasional Ujung Kulon, Pandeglang, Banten. (Foto: Gabel, petugas Taman Nasional Ujung Kulon/Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Serang - Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) sempat dihebohkan dengan dugaan penemuan harimau jawa. Padahal, hewan ini sudah dinyatakan punah.

Tepatnya, 25 Agustus 2017, polisi hutan dari Balai TNUK, saat berpatroli, tidak sengaja mengambil gambar hewan buas yang diduga harimau jawa.

Pencarian dan penelitian pun telah dilakukan dalam kurun waktu satu tahun lebih. Hasil sementara, hewan buas itu bukanlah harimau jawa, tetapi macan tutul.

"Itu positif macan tutul. Jadi menurut para ahli, setelah dicek, segala macem, dari kamera, menurut para ahli itu macan tutul," kata Mamat U Rahmat, Kepala Balai TNUK, melalui sambungan selulernya, Kamis, 7 Februari 2019.

Laporan resminya sedang disusun tim pencari harimau jawa. Laporan itu berdasarkan penelitian dari bekas cakaran, tinja, hingga rambut yang diduga milik harimau jawa, yang ditemukan di dalam hutan Ujung Kulon.

Meski belum bertemu langsung atau menangkap aktivitas visualnya melalui kamera trap, pihak Balai TNUK bersama tim, mengaku optimistis ada kehidupan harimau jawa di Taman Nasional Ujung Kulon.

"Jadi memang ketemu langsung, tidak ditemukan mereka tim ekspedisi itu. Namun, jejak aktivitasnya ditemukan," dia menerangkan.

Meski optimis, pihaknya belum menerima laporan resmi dari tim peneliti harimau jawa. Penyusunan laporan itu terhambat bencana tsunami.

"Tapi karena ada tsunami dan macam-macam yah, jadi masih tertunda lagi. (Kamera trap) Di Padang Pengembalaan hanya menangkap macan tutul, belum menangkap (gambar) harimau jawa," jelasnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya