Bantah Pailit, Vendor Smartphone Advan Tegaskan Masih Beroperasi

Chandra mengatakan, masalah misleading pemberitaan tersebut sempat membuat jajaran Advan kerepotan karena harus mengklarifikasikan ke berbagai pihak, terutama mitra distributor dan dealer.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 08 Feb 2019, 18:00 WIB
Ki-ka: GM Sales PT Bangga Teknologi Indonesia Ellen Angerani Gunawan dan Direktur Operasional PT Bangga Teknologi Indonesia Chandra Tansri. Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Ada sebuah perusahaan dengan yang nama mirip dengan produk smartphone Advan, PT Advan Teknologi Solusi. Sebelumnya, perusahaan ini dikabarkan diselidiki kepolisian terkait dengan dugaan rekayasa kepailitan.

Advan selaku merek smartphone lokal pun terseret karena ada kesamaan nama dengan perusahaan yang dimaksud.

Advan mengklarifikasi hal ini dan menyebut mereka tak terkait dengan perusahaan yang mengajukan kepailitan.

Direktur Operasional PT Bangga Teknologi Indonesia Chandra Tansri menegaskan, perusahaan yang menaungi merek smartphone Advan adalah PT Bangga Teknologi Indonesia (BTI), sedangkan yang bermasalah adalah PT Advan Teknologi Solusi.

"Advan di bawah naungan PT Bangga Teknologi Indonesia. Ada sedikit kekeliruan dari temen media yang sempat memberitakan, memasukkan gambar logo Advan atas berita PT Advan Teknologi Solusi. Ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan PT BTI," tuturnya dalam konferensi pers Advan di Jakarta, Jumat (8/2/2019).

Chandra mengatakan, masalah misleading pemberitaan tersebut sempat membuat jajaran Advan kerepotan karena harus mengklarifikasikan ke berbagai pihak, terutama mitra distributor dan dealer.

"Penggunaan logo Advan di pemberitaan tersebut bisa menyebabkan keraguan masyarakat terutama partner bisnis dan khalayak yang menggunakan Advan," katanya.


Beroperasi dengan Baik

Advan G3. (Foto: Advan)

Sementara itu, General Manager Sales Advan Ellen Angerani Gunawan menekankan, PT BTI dengan merek dagang smartphone Advan masih beroperasi dengan baik.

Apalagi, pada 2018, Advan menjadi satu-satunya vendor smartphone lokal yang masuk ke jajaran lima besar smartphone di Indonesia.

"Itu tidak terlepas dari kredibilitas Advan, karenanya kami merasa kredibilitas perlu dijaga dan kami ingin membuat masyarakat Indonesia terus percaya dengan brand Advan," ujarnya.

Advan sendiri memiliki pabrik perakitan di Semarang dengan pusat riset dan pengembangan di Shenzhen, Tiongkok.

Ia mengatakan, di antara vendor smartphone lokal di Indonesia, Advan memenuhi TKDN paling tinggi, yakni hingga 35 persen.

"Pabrik kami bahkan di tahun 2018 kemarin dua kali dikunjungi oleh menteri. Selain itu, bicara kredibilitas, pada 2017 kami merupakan perusahaan yang membayar pajak paling besar di Semarang," tutur Ellen.


Konsisten dengan Bisnis Teknologi

Tampilan depan Advan A8. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Hal-hal di atas, imbuh dia, memperlihat BTI dengan merek Advan-nya sangat sehat dan konsisten dengan bisnis teknologi.

Bahkan, Ellen menegaskan komitmen Advan yang hendak merilis smartphone dengan fitur yang mengikuti kemajuan teknologi, sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan produk terjangkau.

Ellen menyebut, Advan di tahun 2019 ini akan memfokuskan bisnis di smartphone kelas entry-mid level dengan harga antara Rp 800-Rp 1,5 jutaan.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya