Otoritas New York Menuntut Waze Hapus Fitur Keberadaan Polisi

Otoritas New York menuntut fitur pos polisi dihapuskan. Mengapa?

oleh Siti Khotimah diperbarui 09 Feb 2019, 13:03 WIB
Ilustrasi aplikasi Waze (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta Departemen Kepolisian New York secara tertulis menuntut Google untuk menghapus fitur lokasi polisi di aplikasi Waze. Fitur itu dinilai menghambat kemampuan otoritas untuk menjaga jalan tetap aman.

Baru-baru ini, diketahui bahwa sejumlah oknum memanfaatkan fitur Waze untuk menghindari patroli polisi, salah satunya pengendara mabuk.

"Pemberian informasi tersebut dapat dikonsumsi oleh publik yang tidak bertanggung jawab, misalnya membantu pengemudi mabuk untuk menghindari pos pemeriksaan dan mendukung mereka untuk mengemudi dengan sembarangan," tulis Ann P Prunty, Wakil Komisaris Departemen untuk bidang hukum.

"Mengungkap lokasi pos-pos pemeriksaan membuat pengemudi, penumpang, dan masyarakat umum dalam bahaya," tandasnya, dikutip dari The Independent, Jumat (8/2/2019).

Prunty menegaskan bahwa memberi tahu publik terkait lokasi pos pemeriksaan --termasuk di aplikasi Waze, adalah tindakan melanggar hukum karena mencoba menggagalkan upaya pendisiplinan berkendara.

Seolah menanggapi pernyataan kepolisian, Google menyatakan dalam sebuah kesempatan bahwa keselamatan merupakan prioritas utama. Memberi tahu pengemudi tentang adanya petugas keamanan melalui fitur sebuah aplikasi, memungkinkan mereka untuk lebih berhati-hati dan membuat keputusan yang tepat.

Simak juga video berikut:


Bukan Peringatan Pertama

Ilustrasi kepolisian Amerika Serikat (AP/Susan Walsh)

Google sebelumnya menghadapi tekanan atas laporan lokasi polisi Waze. Peringatan itu dilayangkan setelah penembakan fatal terhadap dua petugas kepolisian New York pada bulan Desember 2014. Petugas penegak hukum menyerukan agar fitur tersebut dihapuskan karena khawatir hal itu mengancam keselamatan petugas.

Charlie Beck, kepala polisi Los Angeles pada waktu itu, menulis surat pada bulan yang sama kepada Google yang mengatakan aplikasi itu memungkinkan orang untuk menargetkan petugas.

Sekitar waktu yang sama, menjelang awal 2015, Asosiasi Sheriff Nasional memulai kampanye yang mendesak Google untuk menghapus fitur pelaporan polisi dari Waze, mengutip potensi aplikasi untuk digunakan sebagai jalan untuk menargetkan serangan terhadap polisi.

Direktur eksekutif asosiasi sheriff, Jonathan F Thompson, mengatakan fitur polisi Waze tampaknya dirancang untuk memungkinkan orang menghindari penegakan hukum.

"(Fitur) Itu merongrong aturan hukum secara langsung,” pungkas Thomson.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya