Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memiliki terobosan guna menekan praktik korupsi di lingkungan pemerintahan. Prabowo optimis bersama cawapres Sandiaga Uno bisa mengunci kebocoran-kebocoran anggaran negara yang selama ini terjadi.
Hal tersebut diungkapkan Prabowo dihadapan ratusan emak-emak Forum Komunikasi Majelis Ta'lim (FKMT) serta relawan Aliansi Pencerah Indonesia (API) saat berkunjung ke kediamannya di Desa Bojong Koneng, Bukit Hambalang, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/2).
Advertisement
“Saya selalu ditanya Pak Prabowo optimis gak? Saya optimis, karena saya tahu dimana kunci-kunci kebocoran itu semuanya. Yang penting niat semua pemimpin tidak boleh memperkaya dirinya sendiri, kalau itu saya janji kepada kalian semua," ungkap Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menjelaskan, salah satu langkah yang akan ia ambil untuk menekan praktik korupsi dilingkungan pemerintahan dengan cara mengelola sumber kekayaan negara dengan baik. Sehingga bisa memperbaiki gaji semua pegawai dan pejabat pemerintahan.
Lewat peningkatan gaji, kata Prabowo, tidak ada alasan para pejabat pemerintahan melakukan korupsi, pungli dan praktik sogok menyogok. Bila masih dilakukan, maka saksi hukum akan diberlakukan dengan tegas dan tak pandang bulu.
"Pemerintahan yang akan saya pimpin nanti tidak akan mengizinkan pejabat-pejabatnya memperkaya dirinya atau keluarganya. Kekayaan kita cukup kalau kita kelola dengan baik, cukup, kita mampu memperbaiki gaji-gaji semua pejabat Indonesia, jadi gak usah nyolong-nyolong, gak usah minta-minta sogokan, kita bisa dan kita mampu," tegasnya.
Prabowo menegaskan, bahwa dirinya bakal menekan praktik korupsi sekecil mungkin di segala sektor pemerintahan. Selain itu, jika memang Pilpres 2019 nanti, dirinya langsung mencari putra putri terbaik Indonesia untuk membantunya dalam kabinet pemerintahan.
"Kita akan memandang masalah bangsa ini suatu perjuangan besar dimana kita butuh otak-otak dan hati terbaik seluruh bangsa Indonesia," tandas Prabowo.
Kata TKN Soal Kebocoran
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani menantang kubu Prabowo-Sandi untuk membeberkan data soal kebocoran anggaran yang dialami pemerintahan sebesar 25 persen.
"Saya tidak ingin mengatakan hoaks atau itu ujaran kebencian. Kalau ada kebocoran itu masyarakat itu butuh edukasi politik yang sehat. Tunjukan datanya di mana, di sektor apa terjadinya kebocoran sekian persen. Di sektor ini sekian persen. Jadi jangan pake jargon," kata Arsul di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 7 Februari 2019.
Arsul menuturkan kebocoran anggaran adalah isu lama yang dimunculkan oleh kubu Prabowo. Sebab, kata dia, isu tersebut sering diungkap pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto.
"Kalau soal kebocoran APBN itu bahkan itu isu yang dari zaman Pak mertuanya pak Prabowo jadi presiden itu kan sudah ada bahkan dalam persentase dan jumlah yang jauh lebih besar saya kira," ungkapnya.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement