Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali akan menyelenggarakan debat capres pada 17 Februari 2019 mendatang. Pada debat putaran kedua ini akan dipandu oleh presenter iNews, Anisha Dasuki dan presenter RCTI, Tommy Tjokro.
Kedua presenter tersebut menyatakan siap menjadi moderator debat capres serta akan mengedepankan netralitas. Keduanya juga sudah menandatangani pakta integritas di hadapan Ketua KPU Arif Budiman, para panelis, dan awak media.
Advertisement
"Tidak perlu dipertanyakan lagi soal idependensi dan netralitas saya, jadi insyaallah dalam debat kedua nanti kami bisa sediakan debat yang cair," ujar Tommy usai penandatanganan pakta integritas di Hotel Sari Pacific, Jakarta, Sabtu (9/2/2019).
Tommy menyatakan, tak ada intervensi dari pemilik stasiun televisi yang menaunginya, yakni Hary Tanoesudibjo. Hary diketahui merupakan Ketua Umum Perindo yang mendukung Joko Widodo menjadi Presiden.
"Bagi saya preferensi politik pribadi itu tak ada hubungan dengan profesi saya sebagai wartawan atau jurnalis maupun moderator," kata Tommy.
Hal senada juga diungkap oleh Anisha Dasuki. Dia menyebut akan memandu acara debat capres dengan profesional. Yang terpenting adalah, masyarakat Indonesia bisa melihat gagasan, visi dan misi para calon pemimpinnya.
"Saya sudah sejak pertama kali kontrak sebagai jurnalis atau wartawan, di situlah saya tetapkan independensi, netralitas dan profesionalitas harus selalu saya jaga," kata Anisha di lokasi yang sama.
Tanda Tangan Pakta Integritas
Para panelis dan moderator debat kedua capres menandatangani pakta integritas. Penandatanganan ini disaksikan langsung Ketua KPU, Arief Budiman dan komisioner Hasyim Asy'ari.
Arief menyampaikan penandatanganan ini salah satu tahapan yang berbeda dibanding tahapan debat sebelumnya. Ini sebagai jawaban KPU atas tuntutan publik agar debat capres nanti lebih menarik.
"Tuntutan publik cukup besar kepada kami untuk membuat debat kedua lebih menarik dan lebih substansial dan debat ini mampu mengirimkan pesan apa program, visi misi dari masing-masing pasangan calon," jelas dia di Hotel Sari Pacific, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (9/2).
Di debat kedua ini, KPU dituntut merahasiakan pertanyaan yang diajukan kepada capres dan cawapres. Ini menjadi salah satu alasan penandatanganan pakta integritas. Bahkan panelis dan moderator juga dituntut agar disumpah namun hal itu dianggap tak perlu.
"Kami berpandangan bahwa KPU ketika dilantik jadi anggota KPU sudah disumpah bekerja profesional, jujur, adil, berintegritas. Maka kami yakinkan kepada publik bahwa orang-orang yang kami pilih juga dengan dasar-dasar itu; profesionalitas, integritas yang dimiliki tokoh-tokoh besar ini," jelas Arief.
Ia percaya profesionalisme tokoh-tokoh besar ini tidak akan merelakan kredibilitas dan integritasnya untuk tidak melaksanakan tugas secara baik. Sehingga KPU memandang tidak perlu diambil sumpah.
"Tapi menyatakan komitmen dalam sebuah pakta integritas menurut kami sudah cukup," lanjut Arief.
Arief juga berharap panelis maupun moderator dapat melaksanakan komitmen yang tertuang dalam Pakta Integritas itu.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement