Tapak Tilas Rute Sahabat Menyembunyikan Jenazah Teuku Umar

Teuku Umar gugur saat berperang dengan Belanda. Sahabat-sahabatnya menyembunyikan tubuh Teuku Umar yang telah meninggal setelah terkena tembakan peluru tentara Belanda pada 11 Februari 1899 atau 120 tahun lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2019, 18:00 WIB
Teuku Umar (duduk di tengah) gugur di Suak Ujong Kalak, Meulaboh, Aceh, pada 11 Februari 1899. Perjuangannya dilanjutkan oleh istrinya, Cut Nyak Dien. (dok. collectie troppenmuseum/wikipedia.id/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Meulaboh - Ratusan peserta mengikuti pelepasan tapak tilas atau syahidnya pahlawan nasional berdarah Aceh, Teuku Umar ke - 120 tahun di Suak Ujong Kalak, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.

Wakil Bupati Aceh Barat H Banta Puteh Syam mengatakan menyampaikan, peringatan haul Teuku Umar dilaksanakan untuk mengenang jasa dan hasil perjuangan tokoh dari Aceh itu terhadap Tanah Air.

Dia mengingatkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawan yang telah gugur berjuang merebut kemerdekaan dan mengusir penjajah dari Tanah Air Indonesia.

"Semua ini kita lakukan untuk mengenang sejarah pahlawan nasional Teuku Umar dan menjadi motivasi bagi generasi penerus dalam melanjutkan perjuangan dan mengisi pembangunan dalam meningkatkan perekonomian regional dan nasional," katanya di Meulaboh, Minggu (10/2/2019), dilansir Antara.

Teuku Umar gugur saat berperang dengan Belanda di lokasi pelepasan tapak tilas itu. Kemudian, para sahabat berupaya menyembunyikan tubuh Teuku Umar yang telah meninggal setelah terkena tembakan peluru tentara Belanda pada 11 Februari 1899 atau 120 tahun lalu.

Karenanya tapak tilas itu, menelusuri rute perjalanan kaki sahabat membawa tandu berisi tubuh Teuku Umar hingga sampai ke Meugo Rayeuk, Kecamatan Panton Reu, sebagai tempat perbaringan akhir suami dari Cut Nyak Dhien tersebut.

"Melalui semangat perjuangan yang diwariskan Teuku Umar, semoga dapat menjadi teladan bagi kita semua, terus berjuang memberikan yang terbaik kepada masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan tugas dan peran kita masing-masing," imbuhnya.

 


Pariwisata Religi dan Sejarah

Tugu Teuku Umar di Meulaboh Aceh Barat. (Liputan6.com/Rino Abonita)

Banta berharap peserta tapak tilas dapat mengambil hikmah di balik kegiatan tersebut sebagai semangat perjuangan dan inspirasi kebersamaan, kemudian pemenang adalah bonus perjuangan sebuah perjuangan dalam lomba tapak tilas.

Sementara itu, ketua panitia pelaksana, Zulkarnaini, menambahkan, rangkaian kegiatan telah dimulai sejak Sabtu, 9 Februari malam, yakni malam renungan, kemudian pagi ini pelepasan tapak tilas, kemudian pengajian dan doa bersama pada malamnya.

"Malam nanti (Minggu) kita adakan doa bersama di komplek makam, kemudian besok pagi (Senin) hari puncak peringatan. Akan ada kegiatan ziarah makam, kenduri rakyat. Kegiatan ini sudah menjadi agenda tahunan Pemkab Aceh Barat," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Aceh Barat, ini menyampaikan, kegiatan tersebut diharapkan menjadi salah satu promosi pariwisata religi dan sejarah di Kabupaten Aceh Barat yang berjuluk "Bumi Teuku Umar" itu.

Kegiatan itu dihadiri Komandan Korem 012/ Teuku Umar, Kolonel Inf Aswardi, Kasrem 012/ TU, Dandim 0105/ Aceh Barat, unsur TNI, Polri, Forkopimda, muspida, muspika, muspida plus, tokoh masyarakat serta berbagai kalangan lain sebagai peserta.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya