Liputan6.com, Harare - Wall street bervariasi dengan indeks S&P 500 dan Dow tergelincir sementara Nasdaq membukukan kenaikan tipis. Investor berjuang untuk memperbaiki data penjualan ritel yang suram dengan harapan bahwa pembicaraan tingkat tinggi di Beijing dapat menyelesaikan sengketa perdagangan AS dan China yang sedang berlangsung.
Laju ketiga indeks saham utama AS ditahan oleh saham finansial yang sensitif terhadap suku bunga karena imbal hasil keuangan AS turun, dipicu data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan.
Advertisement
Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 103,88 poin, atau 0,41 persen, menjadi 25.439,39. Adapun S&P 500 kehilangan 7,3 poin, atau 0,27 persen, menjadi 2.745,73 dan Nasdaq Composite menambahkan 6,58 poin, atau 0,09 persen, menjadi 7.426,96.
Dari 11 sektor utama dalam S&P 500, 6 ditutup pada wilayah negatif, dengan kebutuhan pokok dan finansial menunjukkan persentase penurunan terbesar.
Pasar antara lain dipengaruhi pembicaraan yang bertujuan meredakan perselisihan tarif yang sedang berlangsung antara dua ekonomi terbesar dunia, bergerak ke tingkat yang lebih tinggi. AS-China saat ini sedang bernegosiasi di Beijing menjelang tenggat waktu 1 Maret.
Tetapi optimisme perdagangan dilemahkan laporan dari Departemen Perdagangan AS yang menunjukkan penjualan ritel pada bulan Desember mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari sembilan tahun, memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi.
"Pasar telah memanjat tembok kekhawatiran ini sejak Natal. Beberapa kekhawatiran itu mungkin berubah menjadi kenyataan, dan itulah yang menahan investor," kata Tim Ghriskey, Kepala Strategi Investasi Inverness Counsel di New York.
Adapun saham yang menunjukkan penurunan antara lain milik American International Group Inc yang melemah 9,0 persen.
Ini menandai hari terburuk perusahaan itu dalam empat tahun setelah perusahaan asuransi global itu membukukan kerugian kuartalan.
Saham Coca-Cola Co turun 8,4 persen dan memberikan hambatan terbesar pada Dow setelah perkiraan laba setahun perusahaan turun jauh di bawah ekspektasi Wall Street. Saham Amazon.com turun 1,1 persen.
Volume perdagangan kali ini mencapai 7,18 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 7,43 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.