Liputan6.com, Los Angeles - Jennifer Lopez menjadi salah satu artis yang tampil dalam Grammy Awards 2019. Ini bukan penampilan sembarangan, melainkan persembahan atau tribute untuk mengenang perjalanan label Motown.
Ada satu alasan kuat mengapa Motown diberikan persembahan khusus seperti ini di Grammy Awards 2019.
Motown, adalah sebuah label rekaman yang berpusat di Detroit, dan memiliki sebuah peran penting dalam menyebarkan karya musikus kulit hitam ke masyarakat luas.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari situs resminya, sejumlah penyanyi besar pernah menelurkan karyanya lewat label ini seperti Diana Ross and The Supremes, Stevie Wonder, Marvin Gaye, hingga Jackson 5.
Tak heran, penampilan Jennifer Lopez sebagai tribute untuk Motown di Grammy Awards 2019 menjadi salah satu yang paling disorot pemirsa.
Dianggap Tak Pas
Dilansir dari Rolling Stone, dalam momen spesial ini Jennifer Lopez membawakan sejumlah lagu ikonis seperti "Dancing in the Street", "Please Mr Postman", "Money (That's What I Want)", dan lainnya.
Hanya saja, banyak orang yang rupanya kecewa dengan penampilan Jennifer Lopez. Pasalnya, ia dianggap bukan musisi yang pas untuk menampilkan lagu-lagu ini.
Ada yang mempersoalkan kemampuan dan performa Jennifer Lopez, ada pula yang merasa seharusnya penampilan ini dibawakan oleh musikus kulit hitam.
Advertisement
Jadi Kontroversi
Twitter pun ramai dengan protes dari para pemirsa Grammy Awards 2019.
"J Lo menari, para penari dan pertunjukan itu, itu bukan MOTOWN. Aku enggak peduli apa kata orang. Grammy seharusnya menemukan artis yang lebih baik untuk tribute ini," tutur @ShannonSharpe.
"Girl, kamu harus lihat omong kosong ini, mereka menampilkan JLo untuk penampilan tribute Motown," kata @LiveLoveHustle.
"Gila kenapa Jlo yang melakukan tribute untuk Motown padahal ada Alicia Keys dan Janelle Monae di sana," tulis @Sajizzle.
Sejak diumumkan oleh penyelenggara, penunjukan Jennifer Lopez untuk penampilan ini sebenarnya telah menuai kontroversi. Namun keputusan tersebut dibela oleh Smokey Robinson, penyanyi legendaris dari Motown.
"Menurutku tak ada orang pintar yang marah. Kurasa yang marah adalah mereka yang bodoh. Musik Motown adalah untuk semua orang," kata dia.