Menteri Basuki: SDM PUPR Harus Bisa Manfaatkan Teknologi Informasi

Meski Indonesia tengah memasuki dan menjalani revolusi industri 4.0, sumber daya manusia (SDM) dipastikan tidak akan digantikan oleh robot.

oleh Athika Rahma diperbarui 11 Feb 2019, 13:15 WIB
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menggelar konferensi pers di Jakarta, Selasa (4/12). Dalam kesempatan itu, Menteri Basuki menyesalkan peristiwa penembakan terhadap 31 pekerja proyek Istaka Karya yang tengah membangun Trans Papua (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membuka Pameran PUPR 4.0 Ekspo pada Senin ini. Pameran PUPR 4.0 merupakan wadah untuk mengevalusi unit organisasi Kementerian PUPR melalui teknologi.

"Ini bukan pameran tapi unjuk kinerja masing-masing unit organisasi (unor) yang berhubungan dengan informasi teknologi yang kita pakai sekaligus evaluasi seberapa canggihnya PUPR memanfaatkan fasilitas informasi teknologi yang sudah berkembang pesat," ujarnya di Gedung Kementerian PUPR, Senin (11/2/2/2019).

Pada kesempatan ini, dia berharap keterlibatan pemuda dalam memberikan masukan bagi perkembangan Kementerian PUPR dapat terus didengar.

"Di luar dan organisasi lain banyak sekali, dan sekarang apa yang sudah kita lakukan? Saya harap anak-anak muda bisa evaluasi untuk lebih meningkatkan kredibilitas PUPR. Jadi kita tak hanya vendor pelaksanaa fisik saja tapi intelectual exercises kita terus berjalan," ujarnya.

Ia pun menekankan, meski Indonesia tengah memasuki dan menjalani revolusi industri 4.0, sumber daya manusia (SDM) dipastikan tidak akan digantikan oleh robot secara holistik di masa depan.

"4.0 ini berhubungan dengan beyond internet, tapi bukan berarti meniadakan SDM, justru dibelakangnya 4.0 ini pasti ada SDM yang lebih handal. Enggak mungkin robot bakal gantiin manusia, wong yang buat robot itu manusia. Jadi harus kita tempatkan pada proporsi yang sebenarnya," pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Upaya Kementerian PUPR Memoles Mandalika buat Gaet Turis

Kawasan Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dok Kementerian PUPR

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus membangun sejumlah infrastruktur di kawasan Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mandalika ditetapkan sebagai salah satu dari sepuluh Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau Bali Baru yang dikembangkan Pemerintah.

"Pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu, baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, serta perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur yang disusun oleh Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah," jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Senin (4/2/2019).

Salah satunya adalah penataan kawasan wisata di Desa Kuta dan Dusun Gerupuk, Desa Selong, Lombok Tengah, yang menjadi salah satu tujuan wisatawan. Desa Kuta menawarkan wisata budaya dan keindahan Pantai Kuta Mandalika serta menjadi lokasi favorit untuk berselancar ataupun snorkeling.

Penataan di Desa Kuta yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya diantaranya membangun landmark Desa Kuta dengan desain patung peselancar semakin memperkuat identitasnya sebagai tempat yang baik untuk berselancar.

Akses 6 ruas jalan lingkungan, pedestrian dan saluran drainase juga dibenahi sehingga memperlancar konektivitas ke lokasi wisata.

Selain itu, Kementerian PUPR juga membangun Ruang Terbuka Publik (RTP) berupa taman yang dilengkapi sarana bermain anak-anak yang dapat dinikmati warga sekitar dan wisatawan menambah kenyamanan dan kerapihan desa.

Tak hanya di Desa Kuta, Kementerian PUPR juga memperbaiki jalan lingkungan di Dusun Gerupuk, Desa Sengkol yang juga memiliki pantai indah. Pada 2019, di Dusun Gerupuk akan dilakukan penataan kawasan berupa pembangunan gerbang, arena skateboard, bangunan nelayan, arena olahraga, dan amphiteather.

Pekerjaan Penataan Kawasan Wisata di kedua desa tersebut dilakukan secara bertahap yakni sejak 22 Mei 2017 hingga 13 Oktober 2018 dengan anggaran total Rp 43,30 miliar.

Dengan adanya penataan kawasan dan semakin baiknya fasilitas di Mandalika, akan semakin banyak juga wisatawan yang berkunjung mendukung target 20 juta wisatawan ke Indonesia. Disamping itu lama tinggal wisatawan di kedua desa tersebut juga diharapkan menjadi lebih lama, sehingga dapat mendongkrak perekonomian masyarakat lokal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya