Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) yang merupakan bagian dari proyek nasional Tol Trans Jawa masih terhambat perihal rute atau jalur lintasan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan, setidaknya ada tiga opsi yang dipertimbangkan terkait persoalan rute tersebut. Oleh sebab itu, pembangunan Jalan Tol Probowangi ini belum juga rampung sampai saat ini.
"Di sana (kendalanya) kan ada tempat latihannya marinir, jadi sedang kita cari rutenya. Rute awal melalui kawasan latihan baluran itu bisa, itu yang paling optimum. Tapi dengan syarat latihan itu setahun sekali, jadi bisa kita bangun dan harus koordinasi dulu dengan TNI pada saat latihan berhenti dulu sekitar 1,5-2 jam, habis itu jalan lagi," ujarnya di Jakarta, Senin (11/2/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dia menjelaskan, pihaknya tengah melihat kemungkinan mana yang baik untuk direalisasikan perihal rute untuk Jalan Tol Probowangi tersebut.
"Untuk rute yang kedua agak keselatan tapi bikin terowongan lebih mahal. Sedangkan yang ketiga, juga ke selatan lagi lebih jauh lagi ada terowongan juga. Ini sedang kita evaluasi mana yang paling optimum," ungkapnya.
Dia menegaskan, penyelesaian pembangunan Jalan Tol Probowangi tidak akan molor jauh dari target hingga 2022 nanti.
"Enggak, 2020 kok, itu karena lahannya sudah ada yang bebas tanah perhutani 70 km kan. Jadi kita bisa percepat itu tapi dengan yang latihan marinir ini kita harus (terpotong)," jelasnya.
Sebagai informasi saja, ruas Tol Probolinggo-Banyuwangi nantinya akan terbagi menjadi 3 seksi, yakni Seksi I di wilayah Probolinggo (31,2 km), Seksi II di wilayah Situbondo (109 km), dan Seksi III di wilayah Banyuwangi (31,8 km).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kantongi Rp 2,52 Triliun, Jasa Marga Bebaskan Lahan Tol Probowangi
Advertisement