Liputan6.com, Jakarta - Charta Politika merilis hasil survei para calon legislatif (caleg) yang berpotensi lolos ke DPR RI di Pemilu 2019. Direktur Riset Charta Politika, Muslimin memaparkan hasil survei dari daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta 1,2,3 di Jakarta, Senin (11/2/2019).
Advertisement
Dari hasil pertanyaan tertutup, Muslimin memaparkan, dari Dapil DKI 1 ada nama caleg PKB Imam Nachrawi menduduki peringkat pertama dengan elektabilitas angka 15,1 persen. Kedua, disusul caleg Gerindra Habiburokhman yang memperoleh 6,8 persen. Ketiga, ada politisi PAN Eko Hendro Purnomo meraih 3,8 persen.
Kemudian dari Dapil DKI 2, ada nama caleg PKS Hidayat Nur Wahid dengan angka 7,1 persen. Hidayat disusul caleg PDI Perjuangan Eriko Sutarduga yang meraih 7,0 persen. Ketiga, ada caleg Gerindra Biem Triani Benjamin mendapatkan 6,6 persen.
Selanjutnya, di Dapil DKI 3, caleg PDI Perjuangan Charles Honoris bertengger di peringkat atas dengan perolehan angka 8,6 persen. Charles dibayangi caleg PAN Ahmad Lunggana alias Haji Lulung dengan angka 8,0 persen. Di bawahnya ada caleg PBB Yusril Ihza Mahendra yang meraih 7,5 persen.
Survei Charta Politika dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan sampel 800 responden melalui wawancara tatap muka. Survei dilaksanakan pada 18 Januari hingga 25 Januari 2019. Margin of Error dari survei di tiap tiap daerah pemilihan +/- 3,46% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dapil Berat
Di kesempatan sama, Charles Honoris menyebut, Dapil 3 adalah dapil yang berat. Pasalnya, Charles mesti bersaing dengan tokoh-tokoh terkenal dan beberapa sebagai incumbent yang punya elektabilitas tinggi. Salah satunya Haji Lulung.
"Memang ini dikatakan dapil neraka karena memang banyak tokoh-tokoh nasional yang hadir di sana," kata Charles .
Sementara, politikus PAN Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio akan terus bekerja supaya bisa lolos ke Senayan dari Dapil DKI 1. Menurutnya, Dapil DKI 1 berat karena di dominasi politik amplop dan sembako agar bisa lolos.
"Ini PR kita bersama bagaimana kita supaya politisi bersih tidak seperti itu," ucap Eko.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Advertisement