Anak Sungai Barito Meluap, Puluhan Desa Terendam Banjir

Banjir yang merendam desa di sekitar anak sungai Barito itu memiliki ketinggian bervariasi dari 1 sampai 1,5 meter.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Feb 2019, 18:30 WIB
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Liputan6.com, Barito - Sejumlah desa di pedalaman Sungai Lahei, anak Sungai Barito di wilayah Kecamatan Lahei Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah yang terendam banjir sejak dua hari lalu, terus meluas menyusul guyuran hujan dengan intensitas tinggi.

"Banjir memasuki hari kedua sudah merendam beberapa desa dengan ketinggian bervariasi 1 sampai 1,5 meter," kata Camat Lahei Rayadi dihubungi dari Muara Teweh, Senin (11/2/2019), dilansir Antara.

Menurut dia, desa-desa yang berada di dataran rendah yang terendam banjir di pinggiran Sungai Lahei antara lain Desa Karendan, Muara Pari, Rahaden, dan Bengahon.

Sampai sore ini banjir terus mengalami kenaikan. Selain merendam jalan desa, rumah warga juga terendam banjir, yang paling parah terjadi di Desa Karendan dan Desa Muara Pari, bahkan peranginan atau tempat singgah kelotok Desa Muara Pari sudah hampir tenggelam.

"Akibat banjir ini sejumlah sekolah terpaksa meliburkan muridnya karena halaman dan sekolah terendam banjir di antaranya SDN 1 Desa Karendan," katanya.

Rayadi mengatakan rencananya Selasa besok Bupati Barito Utara Nadalsyah dan rombongan memantau secara langsung keadaan banjir yang merendam sejumlah desa di pedalaman Sungai Lahei.

"Sampai saat ini kami masih belum tahu berapa nilai kerugian harta benda warga dan tidak ada korban jiwa," ujarnya.

 


Luapan Anak Sungai Barito

Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Banjir yang melanda wilayah Barito Utara ini selain di pedalaman Sungai Lahei, juga terjadi di hulu Sungai Teweh dan Sungai Montallat ketiganya merupakan anak Sungai Barito.

Camat Gunung Timang, Syahmiludin A Surapati mengakui sejumlah desa di daerah juga terendam banjir sejak Senin (11/2) pagi hingga sore ini yang berada di hulu Sungai Montallat dengan ketinggian banjir sekitar 1 meter di antaranya Desa Kandui, Majangkan, Jaman, Pelari, Sangkorang dan Tongka, sedangkan di wilayah hilir sungai yakni Majangkan, Baliti, Walur, Ketapang, Rarawa, dan Malungai.

"Banjir di daerah ini sudah mengganggu transportasi warga yang melintasi sejumlah jalan desa untuk akses keluar," kata Syahmiludin.

Sementara, banjir di Sungai Teweh juga merendam sejak Minggu sore di kawasan penduduk di Desa Benangin I, Benangin II, dan Benangin V.

"Sejumlah rumah warga sudah banyak terendam banjir dan telah mengganggu aktivitas masyarakat," kata Tole warga Desa Benangin Kecamatan Teweh Timur.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya