Lomba Lari Virtual Galang Dana untuk Disabilitas

Lari virtual mulai diperkenalkan kepada masyarakat lewat berbagai acara seperti Run to Empower 2019.

oleh Defri Saefullah diperbarui 11 Feb 2019, 20:50 WIB
Enrico Hugo (paling kiri) saat memberi keterangan soal Virtual Run (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Lari virtual masih terdengar asing di telinga masyarakat. Namun sejak 2018, kejuaraan lari yang bisa dilakukan dimana saja ini mulai digaungkan oleh Cause Virtual Run (CVR),sebuah organisasi yang ingin mempopulerkan lari virtual di Indonesia.

Pada 21 Januari hingga 3 Februari lalu, Cause Virtual Run bersama Yayasan Difabel Mandiri Indonesia menggelar kejuaraan lari virtual bertajuk Run to Empower 2019. Ada 450 peserta dari Sumatera hingga Papua yang mengikuti lari virtual ini.

Seperti tajuk kejuaraan, kegiatan ini juga bertujuan untuk menggalang donasi bagi penyandang disabilitas. Dana yang terkumpul digunakan untuk menghelat tiga workshop yang diselenggarakan pada 11,  13 dan 15 Februari nanti dengan tema berdaya melalui kerja, bukan sekedar bisnis dan menjadi perusahaan inklusif.

Workshop ini ditujukan untuk pemberdayaan penyandang disabilitas agar mendapatkan pengetahuan kerja dan pembekalan keterampilan.Ada sekitar 25 perusahaan yang juga akan mengikuti workshop.

"Kami sudah mengumpulkan dana Rp 75 juta dari kegiatan Run to Empower 2019 ini. Donasi ini berasal dari uang pendaftaran dan ada pula bantuan dari sponsor untuk tiga workshop nanti," kata Enrico Hugo, Co Founder dan CEO Cause Virtual Run kepada media, Senin (11/2/2019).

 

 


Mengenal Lari Virtual

Konfrensi pers soal tiga workshop untuk disabilitas usai Cause Virtual Run (istimewa)

Enrico yang juga didampingi co founder Cause Virtual Run,Nicholas Ng mengatakan, lari virtual bisa dilakukan dimana saja, kapan saja dan jaraknya pun tergantung peserta.

"Pendaftaran 150 ribu, tapi ada juga yang memberi lebih. Peserta nantinya memakai aplikasi seperti Endomondo yang hasil larinya harus dikirim ke situs kami untuk diverifikasi," ujar Enrico, menambahkan.

Dia mengatakan pemenang pertama berasal dari Manado. Pemenang berhasil menempuh jarak terjauh 30,3 km.

"Lima besar amendapatkan hadiah earphone JBL, sedangkan semua peserta yang ikut dan mengirimkan hasil lari mereka mendapatkan medali sebagai tanda pernah mengikuti kejuaraan ini," dia menambahkan.

Enrico mengatakan pihaknya sejauh ini membuat kejuaraan lari virtual untuk charity atau amal. Namun ke depannya, dia tak menampik kemungkinan untuk kegiatan profit.


Workshop

Untuk menyelenggarakan workshop, CVR menggandeng Koneksi Indonesia Inklusif (Konekin) sebagai organizer. Menurut pendiri resource network Konekin,Marthella saat ini banyak penyandang disabilitas yang belum mendapatkan kesempatan kerja di Indonesia.

"Dari total jumlah penduduk di Indonesia, berdasarkan data statistik, 20 persennya adalah penyandang disabilitas dan sebagian besar mereka di usia kerja. Saat ini baru 4.173 orang saja yang terserap di 462 perusahaan atau baru 1,05 persen. Jadi workshop ini kesempatan bagus bagi penyandang disabilitas untuk mendapatkan kesempatan kerja baik di sektor formal atau wirausaha," kata Marthella.

Salah satu perusahaan yang hadir di workshop yaitu Equity Life. Head of Comunication Equity Life, Arga Simanjuntak mengatakan, program seperti Run to Empower bukan pertama kali mereka lakukan.

"Ini bukan program pertama kami terkait difabel. Target kami memang rekrutmen untuk teman-teman difabel," ujar Arga.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya