Liputan6.com, Jakarta Film Laundry Show menceritakan mengenai usaha mencuci pakaian yang saat ini banyak bertebaran di Jakarta. Pada hari pertama penayangannya mendapatkan banyak perhatian para pengusaha laundry di Indonesia. Para artisnya antara lain, Boy William, Gabriella Desta, dan David Saragih nonton bareng film Laundry Show bersama para pengusaha laundry yang tergabung dalam Himpunan Pegusaha Laundry Indonesia (HIPLI) wilayah Banten di CGV Teraskota, Tangerang (7/2/2019).
Penonton yang nonton bareng Laundry Show bukan hanya pengusaha laundry yang tergabung dalam HIPLI Banten saja, melainkan juga yang merupakan pelanggan dari aplikasi kasir laundry Cleanlab POS.
Dalam film tersebut, Boy William berperan sebagai Uki, atau yang juga sering dipanggil Kokoh. Ia memutuskan resign dari kantornya karena merasa kinerjanya tidak pernah mendapat apresiasi yang setimpal. Karena itu, ia memilih untuk menjadi bos dengan membuka usaha sendiri, yakni “Laundry Halilintar”. Bisnis laundry dipilih karena terinspirasi sang ibu yang sudah mengajarinya mencuci sejak kecil.
Namun, ternyata menjadi bos tidaklah semudah yang ia bayangkan. Terutama menangangi karyawan yang suka bikin onar, mulai dari karyawan yang judes kepada pelanggan, karyawan yang sering terlambat, hingga karyawan yang sering tertukar ketika mengemas pakaian pelanggan, membuat Kokoh kelimpungan mengurus laundry.
Semua kesulitan itu ditambah lagi dengan adanya persaingan bisnis karena hadirnya laundry baru milik Gisella Anastasia (Agustina) yang menawarkan banyak promosi dan diskon yang membuat banyak pelanggan laundry milik Kokoh pindah ke laundry milik Agustina. Bagaimana Kokoh bertahan memperjuangkan laundry-nya dengan segala masalah yang ada menjadi poin menarik dari film Laundry Show ini.
Baca Juga
Advertisement
Kemeriahan
Para artis yang hadir, yakni Boy William, Gabriella Desta dan David Saragih ikut larut dalam kemeriahan nobar bersama Cleanlab POS dan HIPLI Banten. Selain berfoto dan berbincang-bincang dengan penonton, mereka juga membagikan hadiah untuk penonton yang bisa menjawab pertanyaan yang mereka lontarkan.
"Nobarnya seru banget! Kita jadi bisa saling tukar pikiran juga. Benar atau nggaknya cara me-laundry yang kita lakukan di film itu? Karena kan kami hanya main film, yang aslinya secara profesional melakukan dengan baik dan benar adalah kalian semua para pengusaha laundry,” ujar Boy William setelah acara nobar selesai.
Boy pun juga mengungkapkan perasaannya menjadi pengusaha laundry. “Pusing ternyata jadi pengusaha laundry, karena banyak sekali hal yang harus diurus. Tapi sangat menyenangkan bagi saya. Ini jadi pengalaman yang bagus untuk saya,” ungkapnya.
Advertisement
Cerita Film
Secara garis besar, film ini mengangkat tentang tidak mudahnya menjalankan bisnis laundry, tapi juga bukan berarti harus menyerah dengan semua tantangan yang ada.
"Film ini menarik karena menggambarkan hal-hal yang begitu dekat dengan pengusaha laundry, mulai dari sulitnya mengatur karyawan, persaingan yang ketat, dan lain sebagainya. Selain sangat relevan, film ini juga memuat banyak informasi dan ilmu-ilmu bermanfaat seputar laundry. Harapan kami dengan acara ini semoga dapat mempererat hubungan Cleanlab POS dengan pelanggan kami dan HIPLI Banten serta memperkuat jaringan antara para pengusaha laundry serta memberikan mereka inspirasi untuk terus berusaha dan pantang menyerah menjadi pengusaha laundry yang sukses. Karena laundry punya peluang yang sangat besar di Indonesia,” ujar Aditya Wirawan, Chief Marketing Officer Ahlijasa (perusahaan yang menaungi Cleanlab POS)
Meski memiliki latar cerita tentang bisnis laundry, film ini tidak hanya cocok ditonton untuk pengusaha laundry saja. Semua masyarakat dari berbagai profesi dapat menikmati hiburan dan inspirasi yang disajikan dalam film ini.
