Debat Capres, Tim Prabowo Persiapkan Pertanyaan Tajam Soal Pertanian

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera mengungkapkan, tim debatnya tengah menyusun stategi untuk debat capres.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Feb 2019, 03:12 WIB
Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat Debat Capres Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). Debat perdana ini mengangkat tema hukum, hak asasi manusia, terorisme, dan korupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera mengungkapkan, tim debatnya tengah menyusun stategi untuk debat capres pada 17 Februari 2019. Salah satunya mempersiapkan pernyataan tajam.

"Materi sudah di finalisasi, format sudah disiapkan, tinggal yang belum adalah bagaimana kita menyiapkan pertanyaan pertanyaan yang tajam agar debat menjadi lebih kontrasting," kata Mardani saat ditemui di Es Teler 77, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/2/2019).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu menyebut, timnya fokus pada data tentang pertanian. Menurut dia, masalah pertanian adalah hal penting bagi masyarakat Indonesia.

"Data tentang pertanian, pertanian yang fokus. karena mayoritas penduduk Indonesia di pertanian," ucap Mardani.

KPU menggelar debat capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto pada Minggu tanggal 17 Februari di Hotel Sultan Senayan Jakarta. Debat yang bertema Energi, Infrastruktur, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup itu akan di moderatori oleh Anisha Dhasuki dan Tommy Tjokro.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pertanyaan Dirahasiakan

Capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin bersalaman dengan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno usai debat perdana Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menyatakan, pihaknya mendapat tuntutan yang sangat besar dari masyarakat pada debatcalon presiden (capres) yang akan digelar pada 17 Februari 2019. Menurut Arief, masyarakat ingin debat kedua Pilpres 2019 ini lebih menarik.

"Tuntutan publik cukup besar pada kami untuk membuat debat kedua ini jauh lebih menarik," ujar Arief di Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat, Sabtu (9/2/2019).

Arief berdalih, debat putaran pertama bukan berarti tidak menarik. Namun, masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan. Salah satunya, terkait permintaan publik agar tak ada bocoran soal sebelum debat.

"Berbeda dengan yang pertama, maka di debat yang kedua kami dituntut untuk merahasiakan semua pertanyaan yang akan diajukan kepada pasangan calon Presiden," kata Arief.

Dia mengatakan, permintaan itu dipenuhi KPU agar masyarakat benar-benar mengetahui kualitas serta visi dan misi calon orang nomor satu di negara ini melalui debat.

"Agar debat ini mampu mengirimkan pesan apa program visi misi dari masing-masing pasangan, calon karena sesungguhnya itulah tujuan utama dari kegiatan kampanye dalam bentuk debat antarcapres," kata Arief.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya