Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat 1,2 juta keluarga kurang mampu akan menikmati listrik pada 2019. Sebelumnya masyarakat tersebut tidak bisa menyambung listrik karena keterbatasan biaya.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, untuk melistriki 1,2 juta rumah tangga dibutuhkan dana investasi Rp 6 triliun. Sumber pendanaan tersebut rencananya berasal dari Penyertaan Moda Negara (PMN) untuk PT PLN (Persero).
Baca Juga
Advertisement
"Ada rencana untuk tambahan penyertaan (modal) negara, itu kurang lebih Rp 6 triliun untuk bisa memberikan sambungan listrik gratis di tahun ini. Jumlahnya kira-kira 1,2 juta sambungan baru khusus bagi warga yang kurang mampu," kata Jonan dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, di Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Jumlah sambungan tersebut kemungkinan masih bertambah dari adanya dana APBN Kementerian ESDM dan bantuan dari tanggungjawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Sisanya itu melalui APBN melalui DIPA Kementerian ESDM 100 - 150 ribu sambungan listrik atau layanan penerangan dan ada juga tambahan CSR dari BUMN. Ibu Rini (Menteri BUMN) sudah sepakat tentang hal itu," tutur Jonan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BUMN yang Bergabung
Adapun BUMN yang terlibat dalam program ini adalah PLN, Bulog, Jamkrindo, Pegadaian, Semen Indonesia, Dahana, Perhutani, BRI, Pindad, Telkom & Telkomsel, BNI, Airnav, Askrindo, Waskita, PTPN III Holding (PTPN VIII), Jasa Marga, Jasa Raharja, Jasindo, Biofarma, KAI, Hutama Karya, Telkomsel, Pertamina, Mandiri, Angkasa Pura 2, Pelindo 2, BTN, PIHC, WIKA, PP, PGN, Antam, Taspen, ASDP dan POS.
Pemberian bantuan tersebut diharapkan sebagai bentuk layanan dasar yang diberikan Pemerintah kepada masyarakat dengan mengutamakan pemerataan pembangunan. Sehingga tidak memikirkan untung rugi.
"Pemerintah berupaya untuk melayani atau memberikan layanan listrik sebagai layanan dasar masyarakat yang memadai dengan harga yang terjangkau," kata Jonan.
Pemberian sambungan listrik diharapkan Jonan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan rasio elektrifikasi nasional yang ditargetkan sebesar 99,9 persen di tahun 2019.
"Saya optimistis bisa tercapai," pungkasnya.
Advertisement