Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) akan mengikuti pemerintah dalam menetapkan harga avtur, dengan mengacu pada formula yang telah dibuat. Hal ini untuk menjaga agar harga avtur tetap kompetitif.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pemerintah telah menerbitkan formula harga berbagai jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) salah satunya adalah avtur. Sehingga dalam menetapkan harga avtur Pertamina mengacu pada formula tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Jadi kita mengikuti aturan yang dikeluarkan pemerintah, sama halnya dengan BBM kamarin," kata Nicke, di Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Menurut Nicke, saat ini pihaknya masih melakukan perhitungan perubahan harga avtur, dengan mengacu pada formula harga yang telah diterbitkan pemerintah.
"Belum tau sih, lagi dihiitung simulasikan. Kan ada formulanya, ditetapkan pemerintah, kita ikutin aturannya," tutur dia.
Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra mengatakan, dalam formula harga avtur ada patokan harga tertinggi, sehingga Pertamina tidak bisa melebihi harga tersebut dalam menetapkan besaran harga avtur.
"Ya kan dikasihnya harga patokan, ya kita ikut aja sama harga patokan," tuturnya.
Dia pun mengklaim, harga avtur Pertamina belum melebihi patokan harga yang ditetapkan dalam formula. Sehingga harga avtur Pertamina tidak bermasalah jika mengacu formula.
"Sepanjang tidak melebihi harga patokannya ya nggak apa-apa lah. Selama ini harga avturnya masih di bawah," tandasnya.
Harga Avtur Mahal, Jokowi akan Panggil Dirut Pertamina
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat keluhan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) tentang mahalnya harga avtur. Mahalnya harga avtur ini membuat tiket pesawat mahal serta kamar- kamar hotel menjadi sepi.
Jokowi pun mengaku kaget mendengar hal tersebut. Untuk itu, dia akan memanggil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati untuk meminta kejelasan harga avtur di dalam negeri.
"Berkaitan dengan harga tiket pesawat saya terus terang kaget dan malam hari ini saya baru tahu mengenai pak CT (Chairul Tanjung) mengenai avtur. Yang ternyata avtur yang dijual di (Bandara) Soetta itu di monopoli oleh Pertamina sendiri," kata Jokowi saat menghadiri acara Gala Dinner PHRI di Hotel Sahid Jakarta, Senin 11 Januari 2019.
["Sehingga besok pagi (hari ini) saya akan undang Dirut Pertamina," sambungnya.
Jokowi mengatakan dirinya akan memberikan dua pilihan kepada Pertamina, yaitu menurunkan harga atau mengizinkan perusahaan minyak lainnya untuk menjual avtur. Hal ini lantaran dia menilai harga avtur yang tinggi akan berdampak negatif kepada sektor-sektor lainnya.
"Karena memang segitu menggangu, saya belum sempat mengundang, tapi sudah disampaikan dulu Pak Hariyadi," ucapnya.
Saat menghadiri acara tersebut, Jokowi mendapat gelar sebagai Bapak Pariwisata Nasional. Ketua PHRI Hariyadi Sukamdani, mengatakan gelar tersebut diberikan karena Jokowi dinilai berperan besar terhadap pengembangan pariwisata di Indonesia.
"Kami sudah memperhatikan Bapak sejak di Solo, kami melihat perhatian Bapak. Bapak membangun infrastruktur secara masif dan mengejar ketertinggalan infrastruktur," jelas Hariyadi di lokasi.
Untuk itu, Hariyadi meminta agar penghargaan tersebut tidak dikaitkan dengan hal-hal politik.
"Penghargaan kami kepada bapak adalah objektif melihat kinerja yang dilakukan bukan karena bapak saat ini sedang sibuk kampanye. Kami berharap tidak dikaitkan dengan politis," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Jokowi didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri. Selain itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Advertisement