2 Gedung KPU Nigeria Dibakar Jelang Pemilu Presiden, Kenapa?

Dua kantor KPU di Nigeria dibakar.

oleh Siti Khotimah diperbarui 12 Feb 2019, 15:05 WIB
Bendera Nigeria (AFP Photo / Sodiq Adelakuin)

Liputan6.com, Jakarta Dua kantor komisi pemilihan umum atau Independent National Electoral Commission (INEC) di Nigeria dibakar, beberapa hari sebelum pemilu berlangsung. Hal itu dilaporkan oleh badan pemilihan negara, Minggu 10 Januari.

Akibat dari insiden, sebanyak 10.000 kartu pemilih tetap dan 755 kotak suara hancur.

Dikutip dari CNN pada Selasa (12/2/2019), dua kebakaran tersebut terjadi dalam pekan yang sama di negara bagian Abia dan Plateau. KPU setempat tidak mengatakan siapa yang bertanggung jawab, meskipun serangan terhadap kantor INEC telah diprediksi sebelumnya.

Terlepas dari insiden kebakaran tersebut, Festus Okoye, juru bicara INEC menyatakan pemilu tetap akan berlangsung sesuai jadwal. Kartu dan kotak suara yang rusak dikonfirmasi telah digantikan dengan yang baru.

"Komisi ingin meyakinkan warga Nigeria bahwa mereka tidak akan menyerah pada lelucon pelaku pembakaran yang hanya ingin menciptakan ketakutan para pemilih dan menyabotase pelaksanaan pemilu 2019", tutur Okoye.

Saat ini tengah berlangsung kampanye politik besar di Nigeria. Selain pembakaran, terjadi berbagai kasus kekerasan.

Selain itu, terdapat dugaan kasus politik uang. Pada Minggu, 10 Januari 2019, Presiden Muhammadu Buhari (76) melempar tuduhan bahwa politisi korup berencana untuk menggunakan dana pencucian untuk "membeli" suara pemilih.

"Komisi kejahatan ekonomi dan keuangan sangat khawatir dana hasil pencucian disalurkan untuk politik uang," kata Buhari dalam sebuah kiriman di Facebook.

Buhari merupakan petahana yang mencalonkan kembali sebagai presiden dalam pemilihan Sabtu mendatang. Saat ini, saingan terkuatnya adalah Atiku Abubakar (72) seorang pebisnis dan mantan Wakil Presiden Nigeria.

 

Simak pula video berikut:


Presiden Buhari Dituduh Kloning

Presiden Nigeri Muhammadu Buhari (AP Photo)

Tidak hanya tuduhan politik uang yang mewarnai pemilu Nigeria. Beberapa waktu lalu Presiden Muhammadu Buhari, digosipkan telah meninggal dunia, dan sosoknya yang hadir saat ini merupakan "kloning".

Satu teori secara luas beredar di media sosial --yang menurut beberapa lawan politiknya-- bahwa dia telah digantikan oleh seorang warga Sudan yang mirip dengannya, dan bernama Jubril.

Tidak ada bukti yang disajikan terkait gosip terkait pemimpin Nigeria itu, tetapi video yang membuat klaim tersebut telah ditonton ribuan kali di YouTube dan Facebook.

Buhari membantah klaim bahwa dia telah meninggal dan digantikan oleh sosok asal Sudan yang mirip dengannya. Pernyataan itu memecah kebisuannya soal rumor yang telah beredar di media sosial selama berbulan-bulan, demikian dikutip dari The Guardian.

Buhari menghabiskan waktu lima bulan di Inggris pada 2017, untuk mengobati penyakitnya yang dirahasiakan rinciannya.

"Ini saya yang sesungguhnya, saya jamin. Saya akan segera merayakan ulang tahun ke 76, dan saya akan tetap kuat," kata Buhari kepada warga Nigeria dalam sesi pertemuan diaspora di Polandia, Minggu, 2 Desember 2018.

"Banyak orang berharap saya meninggal saat sakit. Beberapa bahkan mendorong wakil presiden untuk naik jabatan dan mereka mengajukan diri sebagai wapres, karena mereka menganggap saya sudah tiada. Itu sangat memalukan," kata dia, menambahkan bahwa mereka yang menyebarkan desas-desus itu tidak punya kepedulian dan tidak religius.

Pemimpin Nigeria tersebut mengatakan, dia menantikan untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-76 pada 17 Desember 2018.

Pemerintahan Nigeria mengedarkan komentar Buhari dalam sebuah pernyataan resmi via email berjudul "Ini Saya Versi Nyata: Presiden Buhari Menanggapi Tuduhan Kloning".

Dalam sebuah video terlihat Buhari membacakan bantahannya, yang disambut tawa rekan-rekannya.

Tanggapan tersebut telah diunggah ke akun Twitter presiden, yang diikuti oleh 1,76 juta orang, di mana disematkan sebagai kicauan teratas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya