Jokowi Bantah Telat Beri Anggaran BPJS Kesehatan

Jokowi memastikan pemerintah akan memberikan dana kepada BPJS Kesehatan sebesar Rp 2,1 triliun pada Maret dan Rp 6,3 triliun di awal April 2019.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 12 Feb 2019, 14:58 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi sambutan saat menghadiri Perayaan Imlek Nasional 2019 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (7/2). Perayaan Imlek Nasional 2019 mengangkat tema 'Merajut Kebhinekaan Memperkokoh Persatuan'. (Liputan6.com/HO/Ran)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menegaskan pemerintah tak pernah lalai membayar iuran rumah sakit kepada BPJS Kesehatan. Jokowi mengatakan pemerintah akan mencairkan dana BPJS Kesehatan hingga triliunan rupiah pada Maret dan April 2019. 

Hal tersebut dikatakan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional Kesehatan Nasional 2019 di ICE BSD Tangerang Banten, Selasa (12/2/2019).

Jokowi menyebut pemerintah telah menyuntikkan dana kepada BPJS Kesehatan sebesar Rp 6,38 triliun pada Februari 2019. 

"Awal Februari yang lalu sudah kita kirim Rp 6,38 triliun. Jangan dipikir pemerintah itu telat, enggak. Rp 6,38 triliun sudah kita kirimkan ke BPJS (Kesehatan)," ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memastikan pemerintah akan memberikan dana kepada BPJS Kesehatan sebesar Rp2,1 triliun pada Maret dan Rp 6,3 triliun di awal April 2019. Kendati begitu, Jokowi mengatakan anggaran tersebut akan diberikan setelah melalui audit BPKP terlebih dahulu.

"Tapi melalui audit BPKP. Ya diaudit dulu masa langsung kiram kirim, kiram kirim. Enak banget. Audit BPKP, tapi kurang lebih angkanya itu," kata dia.

 


Manfaat Bagi Masyarakat

Verifikasi digital klaim BPJS Kesehatan sudah diterapkan RSUP Dr Sardjito Yogyakarta sejak 14 Maret 2018. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Mantan Walikota Solo ini meminta masyarakat tak lagi menilai pemerintah lalai untuk membayar iuran BPJS Kesehatan. Dia juga meminta agar semua pihak dapat bekerja dengan baik.

"PBI (Penerima Bantuan Iuran) tuh tidak pernah namanya terlambat. Sehingga kita harapkan semua bisa bekerja, bisa bekerja dengan baik. Dan kita harapakan untuk universal healt coverage, kepersertaan itu penting," tutur dia.

Jokowi menuturkan suntikan dana ini merupakan bentuk komitmen pemerintah terus membantu menyehatkan pengelolaan BPJS Kesehatan. Menurut dia, BPJS Kesehatan serta Kartu Indonesia Sehat telah memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Sehingga yang sehat bukan hanya masyarakat, tetapi BPJS sehat, rumah sakit sehat dan bugar," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya