Liputan6.com, Jakarta - Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta diuji coba dengan rute stasiun Bundaran HI-Lebak Bulus pada Selasa (12/2/2019).
Manajemen MRT Jakarta optimistis moda transportasi umum bawah tanah ini akan beroperasi sesuai target.
Kepala Divisi Sekretaris MRT Jakarta, Muhammad Kamaluddin mengatakan, secara komersial, MRT Jakarta akan beroperasi pada Maret 2019. Masyarakat Indonesia dipastikan dapat mencoba dan menikmati transportasi publik tersebut satu bulan lagi.
"Kita ingin menunjukan bahwa MRT Jakarta adalah sistem transportasi yang kelas dunia, yang bisa memberikan layanan yang terbaik bagi semua warga dan untuk warga asing dan turis supaya nanti bisa tertarik untuk naik MRT Jakarta ketika mereka berkunjung ke Indonesia," ujar dia di Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dia menambahkan, untuk perkembanganya, MRT Jakarta sudah mencapai 98,6 persen dan dipastikan siap beroperasi pada Maret ini.
"Progres sudah 98,6 persen, untuk operasional kami sudah tepat waktu menuju operasi komersial di Maret 2019," ujarnya.
Lantas bagaimana dengan keamanan moda transportasi ini?
Ia mengungkapkan, MRT Jakarta telah menggunakan standar internasional dalam hal keamanan penumpang.
"Untuk safety penumpang kita menggunakan standar internasional bahwa untuk penumpang akan dijaga dengan baik-baik di kereta maupun stasiun," imbuhnya.
Ia pun menuturkan, dalam waktu dekat akan dilakukan evaluasi untuk memastikan setiap rute akan aman bagi penumpang pada saat dioperasikan Maret 2019.
"Dan untuk rute, evaluasi juga akan kami tes jadi mulai 26 Februari kita akan melakukan simulasi keadaan darurat itu untuk bencana atau kebakaran dan pada saat evaluasi penumpang kita akan coba langsung," kata dia.
Dubes Uni Eropa Ikut Uji Coba MRT Jakarta
Sebelumnya, Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta diuji coba dengan rute stasiun Bundaran HI-Lebak bulus hingga kembali ke Bundaran HI pada Selasa sore 12 Februari 2019.
Kali ini, para duta besar (Dubes) Uni Eropa diundang menjajal MRT Jakarta yang ditargetkan beroperasi pada Maret 2019 ini.
Kepala Divisi Sekretaris PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, Muhammad Kamaluddin mengatakan, tujuan uji coba MRT pada Selasa sore ini untuk mengenalkan moda transportasi MRT kepada para Dubes Uni Eropa yang hadir. Nantinya, diharapkan MRT Jakarta dapat dikenalkan di negara masing-masing.
"Duta besar Uni Eropa bergabung untuk mencoba kereta kami dan menunjukan bahwa MRT Jakarta adalah sistem transportasi yang kelas dunia, yang bisa memberikan layanan yang terbaik bagi semua warga dan untuk warga asing dan turis supaya nanti bisa tertarik untuk naik MRT Jakarta ketika mereka berkunjung ke indonesia," ujar dia saat ditanya di MRT Jakarta, Selasa pekan ini.
Dia menambahkan, pengujicobaan MRT Jakarta dapat menjadi moda sarana alternatif bagi masyarakat maupun turis yang berkeinginan mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat. MRT diyakini dapat mengurangi kemacetan yang terjadi di wilayah DKI Jakarta.
"Jadi ini penting sekali, mereka bisa mensosialisasikan kepada warga masing-masing ketika berkunjung ke Jakarta, tidak perlu lagi menggunakan kendaraan termasuk keluarganya nanti bisa menggunakan MRT Jakarta dan kendaraan publik lainnya yang disediakan pemerintah untuk mengatasi kemacetan di Jakarta," imbuhnya
Tak hanya itu, kelompok Ibu PKK Kota Jakarta Selatan bahkan diundang hadir untuk menikmati moda transportasi umum ini. Mereka mengaku senang dan berharap tiket MRT Jakarta akan murah ketika dioperasikan Maret ini.
"Kayanya memang kalau mau lebih hemat waktu, lebih baik pakai MRT ya. Dari segi kenyamanan, sudah nyaman dan hemat waktu. Mudah-mudahan tiketnya nanti tidak mahal ya. Yang pasti senang sekali bisa mencoba MRT ini," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement