Jokowi Ingin Anak Penerima Bantuan PKH Bisa Jadi Presiden

Jokowi mengatakan Program Bantuan Harapan (PKH) bertujuan membantu pemenuhan gizi dan pendidikan anak yang kurang mampu.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 13 Feb 2019, 06:42 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi arahan saat menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada seribu warga Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Program Bantuan Harapan (PKH) bertujuan membantu pemenuhan gizi dan pendidikan anak yang kurang mampu. Jokowi pun ingin nantinya anak penerima bantuan PKH ini dapat menjadi Presiden suatu saat nanti.

"Saya ingin anak-anak ibu semuanya kalau anaknya sehat, pintar, anaknya sekolah setinggi-tingginya, jangan ada anaknya takut bermimpi jadi menteri, jadi presiden bisa Insya Allah," ujar Jokowi saat menghadiri penyerahan bantuan sosial PKH di Graha Insan Cita Depok Jawa Barat, Selasa (12/2/2019).

Jokowi lalu menceritakan masa kecilnya yang hidup dengan ekonomi yang pas-pasan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan, dia harus bekerja keras dan hidup di pinggir kali. Bahkan, dia menyebut rumah yang ditinggalinya sempat digusur.

"Saya dulu mengalami, rumah saya di pinggir kali, pernah digusur, saya pernah digusur. Di sini ada yang penah digusur? Mudah-mudahan enggak digusur, sedih saya mengingatnya sehingga harus nebeng 2 tahun di tempat kakak ibu saya," kata Jokowi.

Kendati begitu, dia mengatakan, orangtuanya tetap mendidik dan memberikan gizi yang baik kepadanya. Untuk itu, dia meminta para orangtua penerima bantuan sosial ini tetap berjuang menyekolahkan serta mendidik anak-anaknya.

"Orangtua saya dulu juga hidup pinggir kali, digusur alhamdulilah bisa menjadikan saya, membesarkan saya, menyekolahkan saya meski pontang-panting saya tahu, itulah tugas orangtua," ucap dia.

Mantan Wali Kota Solo itu meminta agar para penerima bantuan PKH tetap mempriotitaskan uang yang diberikan untuk pendidikan dan gizi anak. Misalnya, untuk membeli buku, seragam sekolah, hingga ikan dna telur untuk kebutuhan gizi anak.

"Hati-hati anggaran ini sudah sejak awal memang diberuntukkan untuk kepentingan pendidikan, gizi anak. Beli telur? Boleh. (Beli) ikan? Boleh. Untuk siapa? Suami? Anak diprioritaskan untuk anak, suami juga gpp, (tapi) dikit, telur anak 1, suami setengah," terang Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rencana Kenaikan BNPT

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjukkan foto saat menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada seribu warga Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pemerintah, lanjut Jokowi, tidak menutup kemungkinan akan meningkatkan anggaran Bantuan Pangan Nontunai (BNPT). Namun, dengan catatan bantuan BNPT yang sudah dialokasikan selama ini digunakan tepat sasaran.

"Nanti kita survei. Penggunaan harus betul-betul tepat sasaran sehingga bisa bicara lagi, kalau perlu dinaikkan lagi," ujar dia.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan untuk Kota Depok, jumlah bantuan PKH BNPT mencapai Rp 70.558.785.000, yang terdiri Rp 26.460.225.000 untuk 21.374 KPM PKH dan Rp 44.098.560.000 untuk 33.408 Penerima BPNT.

Agus menjelaskan, selama empat tahun terakhir, pemerintah memberikan perhatian serius dalam penanggulangan kemiskinan dan ketimpangan. Tahun 2019 alokasi anggaran PKH ditingkatkan menjadi Rp 34,4 triliun dari angka sebelumnya Rp 19,2 trilliun pada tahun 2018.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya