Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan terkoreksi pada perdagangan saham Rabu pekan ini (13/2/2019). Tren pelemahan secara teknikal mendukung IHSG untuk berpeluang melemah.
Analis PT Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menjelaskan, pola candlestick IHSG membentuk long black body setelah terbentuk pattern double top. Kata dia, ini mengindikasikan IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahan dalam jangka menengah.
"Meski begitu, di sisi lain ada kemungkinan terjadi dead cat bounce (rebound) di IHSG dalam jangka pendek," ujarnya kepada awak media di Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, dari sisi global, sentimen kesepakatan dagang antara China dan US diyakini masih akan menghiasi pola indeks untuk beberapa waktu ke depan. Adapun IHSG ia perkirakan tertekan pada rentang support 6.374 dan resistance di 6.495.
Seirama dengan Dennies, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menuturkan, pada hari IHSG berpotensi untuk rebound. Menurutnya, IHSG bakal rebound di kisaran 6.323-6.564.
Untuk saham yang dinilai cuan, Dennies menganjurkan saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Sedangkan Nafan menyarankan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), serta PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penutupan Perdagangan Selasa
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Aksi jual investor asing menekan laju IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (11/2/2019), IHSG melemah 68,67 poin atau 1,06 persen ke posisi 6.426,32. Indeks saham LQ45 terpangkas 1,17 persen ke posisi 1.008,81. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
BACA JUGA
Sebanyak 309 saham melemah sehingga menekan IHSG. 118 saham menguat dan 114 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.513,10 dan terendah 6.392,23.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 532.031 kali dengan volume 14,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,5 triliun. Investor asing jual saham Rp 595 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.069.
Advertisement