Liputan6.com, Jakarta - Mantan striker Arsenal, Nicklas Bendtner, pernah menjalani tahanan rumah selama 50 hari. Bendtner dihukum setelah melakukan aksi tak terpuji dengan memukul sopir taksi di Denmark pada September 2018
Saat kejadian, pemain yang dijuluki "Lord" itu enggan membayar ongkos taksi saat sedang kencan dengan pacarnya, Philine Roepstorff. Pemain yang dikenal bengal saat bermain di Arsenal ini, ditangkap di Kopenhagen setelah dilaporkan ke polisi oleh sopir taksi yang mengaku menderita patah rahang.
Baca Juga
Advertisement
Meski tengah menghadapi musibah, Philine Roepstorff tetap setia mendampingi kekasihnya. Sebagai buktinya, Philine bahkan membuat tato bertuliskan "Lord" di belakang lehernya untuk menghormati Bendtner.
Lewat Instagram, Philine memberi tahu tentang satu-satunya tato yang dimilikinya. Dia mengungkapkan foto itu, sedangkan Bendtner menarik rambutnya untuk memamerkannya.
"Itu satu-satunya saya, ya ... Dan saya tidak menyesali hal-hal itu," tulisnya, seperti dilansir The Sun.
Kehilangan Pekerjaan
Sementara itu, Bendtner yang sekarang bermain untuk klub Norwegia Rosenborg, sempat mengungkapkan penyesalannya.
"Tentu saja saya berharap itu tidak terjadi. Baik bagi saya maupun bagi pengemudi taksi yang terlibat yang kemudian kehilangan pekerjaannya," katanya.
"Tidak peduli bagaimana dia berperilaku dan apa yang dia katakan, itu bukan sesuatu yang saya inginkan untuknya. Tidak diragukan lagi ada banyak cara lain dan lebih baik yang masing-masing dari kita dapat menyelesaikan perselisihan kita.
Advertisement
Sering Berulah
Bukan kali ini saja Bendtner berulah. Saat memperkuat Arsenal, Bendtner juga pernah terlibat keributan dengan sopir taksi. Saat kejadian, Bendtner dalam keadaan mabuk.
"Kepada fans dan penonton Rosenborg, saya sangat meneysali kejadian ini. Saya minta maaf dari hati saya terdalam kalau kita berada dalam situasi seperti ini hari ini,” kata Bendtner.